SuaraJawaTengah.id - Pihak kepolisian diminta untuk terus memroses kasus penamparan perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita Kota Semarang.
Desakan tersebut disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai bentuk shock therapy terhadap pelaku. Sehingga diharapkan seluruh pihak tidak bertindak arogan kepada tenaga medis yang sedang bertugas.
"Saya sampaikan kepada kawan-kawan kepolisian untuk pemrosesan yang bersangkutan supaya terus berjalan, supaya menjadi shock therapy bagi semuanya agar tidak bertindak arogan kepada para tenaga medis yang sedang bertugas," katanya seperti dilansir Ayosemarang.com-jaringan Suara.com pada Minggu (12/4/2020).
Apalagi, lanjutnya, kejadian penamparan tersebut bermula ketika pelaku diingatkan untuk menggunakan masker di tengah wabah Virus Corona. Hendi mengemukakan, tenaga medis adalah garda terdepan dalam penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Semarang.
Baca Juga: Kena Pasal Berlapis! 3 Provokator Tolak Mayat Perawat Terancam Bui 7 Tahun
"Saya sangat prihatin dengan tindakan tidak terpuji tersebut. Semua harus mematuhi aturan yang ada, kalau diminta jaga jarak ya harus jaga jarak, kalau diminta pakai masker yang harus pakai masker."
Lantaran itu, dia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang akan besarnya pengorbanan tenaga medis dalam situasi saat ini.
"Tenaga medis ini berjuang luar biasa, berkorban tenaga, berkorban pikiran, juga nyawa. Mereka bahkan harus terpisah dari keluarganya sementara waktu, karena adanya potensi penyebaran Covid-19 yang sangat cepat," katanya.
Hendi juga menyampaikan permohonan maaf kepada tenaga medis di Indonesia atas perlakuan tidak terpuji yang dilakukan salah satu Warga Kota Semarang itu.
"Buat kawan-kawan medis, kami atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Semarang memohon maaf adanya arogansi oknum yang terjadi. Kami berharap kawan-kawan tenaga medis tetap semangat, bangsa ini membutuhkan upaya kawan-kawan dalam penanangan Covid-19, mudah-mudahan ke depannya ada hal baik yang kita dapatkan bersama."
Baca Juga: IDI Desak Aparat Tindak Oknum Warga yang Tolak Jasad Perawat Positif Corona
Berita Terkait
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Amankan Puluhan Pelajar, Polisi Panggil Ortu untuk Tanyakan Apa Alasan Siswa SMK Ikut Aksi di Depan DPRD Kota Semarang
-
Mengintip Isi Garasi Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi, Ada Mobil Listrik hingga Minibus Dibawah Rp100 Juta
-
Mahasiswa Dorong Gerbang Balai Kota Semarang hingga Roboh, Tuntut Jokowi Mundur!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Tepok Jidat! Arab Saudi Kuat Banget, Timnas Indonesia Bisa Menang Nggak?
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
Terkini
-
Fitnah Pilkada Jateng, 4 Akun Medsos Dilaporkan Tim Luthfi-Yasin!
-
Dari Ragu Hingga Optimis, Hendi Ungkap Peran Penting KNPI di Pilgub Jateng
-
Gayeng Lur! Duet Sahli Himawan, Happy Asmara dan Shepin Misa Goyang FisipFest UNDIP Music Festival 2024
-
Fenomena di Balik Dukungan Masif Ulama: Mampukah Yoyok-Joss Menangkan Pilwalkot Semarang?
-
Tim Hukum Andika-Hendi Curigai Netralitas TNI-Polri di Pilkada Jateng, Desak Kapolri Tegas!