SuaraJawaTengah.id - Satu pasien positif Corona di Kota Salatiga yang menyebabkan tujuh tenaga medis dikarantina, ternyata pernah melakukan riwayat perjalanan ke Italia.
Saat ini, tujuh tenaga medis di Kota Salatiga menjadi orang dalam pengawsan (ODP) karena dibohongi oleh pasien tersebut. Lantaran saat ditanya perawat, pasien tersebut tidak jujur soal riwayat perjalanannya yang pernah mengunjungi Italia.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto membenarkan, terdapat tujuh tenaga medis yang saat ini berstatus ODP. Tujuh tenaga medis tersebut diketahui pernah melakukan kontak dengan orang tanpa gejala (OTG) positif Corona saat di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.
"Tadi sudah ada kabar kalau pasien tersebut pernah ke Italia. Saat ini ada tujuh tenaga medis yang saat ini menjadi ODP. Mereka melakukan kontak dengan pasien positif corona," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga: Update Corona RI Tembus 5.000, Pasien Positif COVID-19 Jadi 5.136 Orang
Sampai saat ini, tujuh petugas medis sedang melakukan proses karantina di Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga. Menurutnya, isolasi satu tempat lebih memudahkan untuk melakukan proses pemantauan tujuh tenaga medis yang menjadi ODP.
"Saat ini mereka, petugas medis yang menjadi ODP, sudah dikarantina di satu tempat agar memudahkan pengawasan," katanya.
Tujuh petugas medis tersebut akan melakukan karantina selama 14 hari. Mereka tetap melakukan sesuai dengan protokol kesehatan selama masa inkubasi untuk tetap di rumah karantina.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengemukakan berdasarkan pelacakan (tracking) yang dilakukan Dinas Kesehatan hingga Selasa total ada 47 OTG yang berkontak dengan pasien positif ketiga. Tujuh orang di antaranya adalah tenaga kesehatan RSPAW Salatiga.
Dia menyayangkan sikap pasien yang tidak jujur sejak pemeriksaan awal di RSPAW. Dia tidak pernah mengatakan baru kembali dari Eropa. Informasi pasien sempat pergi ke Italia dan Bali justru didapatkan dari sang anak.
Baca Juga: Jatim Luncurkan Radar Covid-19 untuk Perangi Corona, Bisa Diakses Lewat WA
Padahal, dua wilayah itu menjadi kawasan penularan Covid-19. Akibatnya, tenaga kesehatan yang menangani pasien di awal pemeriksaan tidak mengenakan APD lengkap.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Ngeri! Jembatan Roboh Telan Nyawa Pemotor, Awalnya Ada Jeritan Minta Tolong
-
Kunker ke Salatiga Hingga Grobogan, Jokowi Dituding Cari-cari Kesalahan Ganjar di Jawa Tengah
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah pada 14-16 November 2024
-
Rahasia Sukses Pertashop: Pertamina Ungkap Strategi Peningkatan Pendapatan lewat NFR
-
BMKG Prakirakan Cuaca Berawan dan Kabut di Semarang Hari Ini, Masyarakat Diminta Waspada
-
Prabowo Dukung Cagub Jateng, Bawaslu Telusuri Potensi Pelanggaran Netralitas Presiden
-
Korupsi Pengurusan Tanah di Semarang: Mantan Lurah Sawah Besar Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa