SuaraJawaTengah.id - Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, menjadi pasien ke-16 yang terkonfirmasi positif corona di Kota Solo. Padahal dia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
Kendati begitu, kemungkinan tertular dari kasus impor masih ada mengingat area tersebut dekat dengan Terminal Bus Tirtonadi.
Kasus baru bisa dikatakan transmisi lokal apabila penularannya dari kasus positif generasi kedua kepada generasi ketiga. Jika ada orang yang menjadi carrier atau pembawa dari luar daerah menularkan pada orang di daerah tujuan, itu berarti generasi pertama menularkan ke generasi kedua.
Adanya pasien positif corona terbaru dari kalangan ibu rumah tangga itu diungkapkan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, Jumat (24/4/2020).
“Ibu ini bukan pemudik, tapi ibu rumah tangga. Kami memang mencurigai adanya transmisi lokal, tapi ya enggak tahu, besok baru tracing. Karena Gilingan kan daerah dekat terminal. Kalau benar-benar terjadi transmisi lokal, sosialisasi jaga jarak akan kami ketatkan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com--jaringan Suara.com.
Ahyani menyebut kemungkinan ibu tersebut bertemu pemudik secara tidak sengaja. Kepastiannya baru didapat setelah tracing dan hasilnya paling cepat keluar Sabtu (25/4/2020) siang.
Jika kasus ibu rumah tangga positif corona di Solo tersebut benar-benar transmisi lokal, hal itu bisa jadi dasar pengajuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kajian Komprehensif
Namun, sebelum pengajuan PSBB dilakukan, gugus tugas harus melakukan kajian komprehensif.
Baca Juga: Kosong Melompong, Pemudik Gigit Jari saat Datangi Terminal Kp Rambutan
“PSBB untuk Solo sendiri tidak mungkin. Kami enggak punya lahan sawah, lumbung berasnya hanya di pasar-pasar, hanya cukup untuk berapa hari,” tandas Ahyani.
Menurut Ahyani, Solo setidaknya membutuhkan satu kabupaten sekitar untuk memenuhi kebutuhan ratusan warga. Karena itu, untuk saat ini Ahyani menegaskan solusinya lebih waspada, pengetatan protokol Covid-19.
"Tapi, ini butuh kerja keras bareng masyarakat, saat ini saja jalan kembali ramai, mereka masih keluyuran. Susah," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan upaya pencegahan Covid-19 jika sudah mulai muncul transmisi lokal tidak jauh berbeda.
Masyarakat diminta lebih disiplin menaati protokol Covid-19, yakni menghindari kerumunan, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak bepergian apabila tidak penting.
Berita Terkait
-
Masuk Babak Baru! 3 Provokator Tolak Mayat Perawat Bakal Segera Disidang
-
Pasien Corona Dapat Memperlihatkan Tanda-Tanda Serangan Jantung Klasik
-
Pasien Corona Covid-19 Bisa Alami Hipoksia Diam, Ini Bahayanya!
-
FDA Peringatkan Jangan Pakai Hidroklorokuin Sendiri dan Dicampur Obat Lain!
-
Delapan ABK Kapal MV Arthania Positif Covid-19, Dibawa ke RS Wisma Atlet
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan