SuaraJawaTengah.id - Zainal Muttaqin, satu di antara 26 dokter dan tenaga medis di RSUP dr Kariadi Semarang sembuh dari virus corona. Dokter Zainal Muttaqin menceritakan kisahnya saat karantina 14 hari di Hotel Kesambi Semarang.
Zainal mengaku sebelumnya tidak tahu jika dirinya telah terpapar virus corona. Ia mengetahui dirinya terinfeksi virus corona setelah menjalani pemeriksaan swab yang digelar RSUP Kariadi Semarang, Selasa (14/4/2020).
“Kebetulan di Semarang, [RSUP] Kariadi itu program tes PCR swab untuk mendeteksi virus bagi semua yang merasa sempat kontak atau terpapar pasien positif. Dari situ, kami semua yang sempat berkontak dengan orang sakit minta dites dan ternyata positif,” ujar Zainal.
Pengalaman itu dibagikan Zainal dalam video di channel Youtube Cendekia TV Jateng milik Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah. Dokter spesialis bedah itu pun menceritakan suka dukanya saat menjadi pasien virus corona.
Bagaimana awal mula dokter-dokter RSUP Kariadi Semarang itu terpapar virus corona, diisolasi, hingga sembuh, dibahas dalam sebuah diskusi online. Diskusi bertajuk Covid-10: Penuturan dari Terpapar itu yang ditayangkan Senin (27/4/2020) malam.
Para dokter RSUP dr Kariadi Semarang yang kini telah sembuh itu awalnya tertular virus corona dari pasien yang menjalani operasi bedah. Dokter Zainal menduga dirinya terpapar dari seorang pasien yang ditangani sepekan sebelum dilakukan tes tersebut. Sebelum hasil tes yang menyatakan dirinya positif virus corona, Zainal pun sempat curiga dan waswas.
Ia khawatir dirinya menjadi carrier atau orang yang menularkan ke orang lain. Oleh karenanya, ia pun sempat menghubungi seluruh pasien yang ditangani seusai menjalani tes swab.
“Setelah saya dites, hasilnya belum keluar, saya langsung hubungi semua pasien yang pernah saya tangani dalam sepekan terakhir. Saya tanyakan, apakah mereka memiliki gejala atau tidak. Kalau ada gejala segera ke dokter, kalau tidak ya isolasi mandiri selama 14 hari,” imbuhnya.
Pengalaman para dokter RSUP dr Kariadi Semarang itu menunjukkan isolasi hingga sembuh sebagai kunci pencegahan penyebaran virus corona. Zainal mengatakan isolasi mandiri dengan social distancing dan physical distancing merupakan kunci memutus rantai penularan. Terlebih, masyarakat Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam melakukan tes PCR.
Baca Juga: Warga Selandia Baru Kembali Bekerja, PM Ardern: Harus Tetap Waspada
“Virus itu bisa diketahui kalau dilakukan tes. Tapi, problem di tempat kita melakukan tes itu terbatas, khususnya PCR. Hasil tesnya juga butuh waktu sekitar sepekan. Sebelum dites, kita kan sempat kontak dengan orang lain. Maka itu, perlunya self isolasi, kalau itu dipatuhi kita enggak perlu dites. Virus akan hilang dalam 14 hari,” ujarnya.
Dokter bedah RSUP dr Kariadi itu mengaku harus menjalani pemeriksaan swab tiga kali hingga sembuh dari virus corona. Tes swab pertama dirinya dinyatakan negatif, namun tes kedua hasilnya meragukan. Untungnya, di tes yang kali ketiga hasilnya negatif sehingga dirinya dinyatakan sembuh.
“Tesnya kan harus dua kali negatif untuk dinyatakan sembuh. Nah, bayangin kalau semua orang dites dua kali tentunya kan butuh tes yang banyak,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai dosen Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025
-
Salut! Tak Ingin Makanan Terbuang, Pelajar MAN 1 Pati Bagikan MBG kepada Warga Membutuhkan
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?