SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 yang terjadi nyaris di seluruh belahan dunia, dampaknya ikut dirasakan berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari kalangan atas hingga paling bawah sekalipun. Seperti halnya dirasakan seorang pemulung di Kota Semarang yang merasakan imbas wabah Virus Corona.
Meski merasakan imbasnya, namun mereka tetap bekerja seperti biasa, mengais barang bekas yang bisa dijual serta plastik meski saat ini tidak sebanyak sebelum Covid-19 mewabah.
Meski dari hasil memulung terbilang sangat minim di bulan Ramadan kali ini, namun mereka sedikit terbantu lantaran banyak masyarakat memberikan bantuan dalam bentuk uang maupun beras.
Dari pantauan Ayosemarang.com-jaringan Suara.com di beberapa sudut Ibu Kota Jawa Tengah, fenomena pemulung atau manusia karung masih banyak terlihat. Seperti yang terlihat di sekitaran jalan protokol Semarang, di siang hari, mereka kerap beristirahat usai berkeliling mencari rongsok.
Salah satunya, Yati (57) yang ditemui Ayosemarang.com di salah satu jalan protokol. Saat ditemui, pandangan matanya memandang ke arah lalu lalang kendaraan yang melintas seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Sedang istirahat saja mas. Habis zuhur biasanya saya pulang buat nimbang semua barang yang didapat hari ini," ujar Yati, Rabu (13/5/2020).
Yati mengakui, saat ini kesulitan mendapat barang rongsok seperti botol plastik, aneka barang pecah belah, dan lainnya. Padahal, dari barang rongsok itu, dia menyambung hidup mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
"Sulit sekarang cari barang bakas. Paling sehari dapat 5 kilogram hingga 10 kilogram. Itu juga kadang warga sini ada yang ke sini ngasih barng rogsoknya kepada saya. Walaupun ndak mesti siap hari ada," katanya.
Tak hanya susah mencari barang bekas, perempuan yang sudah 6 tahun merantau ini juga mengeluhkan harga jual per kilogram yang dikumpulkan tiap harinya itu.
Baca Juga: Kisah Eros Jatuh Miskin saat Wabah Corona, Akhirnya Jadi Manusia Karung
Dijual Murah
Jika sebelum pandemi, pengepul barang bekas menghargai barang rongsok per kilogram bisa mencapai Rp 2.000. Kini, menurut Yati, barang bekas yang dikumpulkannya hanya dihargai Rp 500 per kilogram.
"Sekarang Rp 500 mas. Kalau sehari dapat 10 kilogram, ya paling dapatnya Rp 5.000. Itu hasil seharian ngumpulin. Padahal sebelum ini harganya bisa sampai Rp 2.000 per kilogram. Ndak tahu kenapa hargane turun," katanya.
Kondisi tersebut membuat Yati resah, karena dengan pendapatan Rp 5.000, dia harus bisa mencukupi kebutuhannya. Namun, pada Ramadan ini, dia mengaku bisa sedikit bernafas lega. Lantaran banyak orang memberikan bantuan kepadanya. Bahkan, Ramadan ini pun kadang menjadi momen untuk dirinya mendapatkan penghasilan lebih dari hari biasnya.
"Kalau pas puasa gini, banyak yang ngasih. Uang kalau ndak beras. Bisa sedikit terbantu. Jadi ada sedikit uang untuk membeli kebutuhan lainnya," ucapnya.
Meski begitu, perempuan asal Yogyakarta ini mengaku tidak bisa pulang kampung pada momen lebaran kali ini karena adanya larangan mudik dari pemerintah.
Berita Terkait
-
Kisah Eros Jatuh Miskin saat Wabah Corona, Akhirnya Jadi Manusia Karung
-
Kota Bandung Mulai Diserbu Manusia Karung, Siapa Mereka?
-
Ternyata Punya Rumah dan Motor, Pemulung Berpenghasian Rp.1500 Minta Maaf
-
Video Pemulung Cuma Dapat Rp 1.500 Setiap Hari, Pendiri PAN Colek Koruptor
-
Pemulung Dapat Uang Rp 1.500 Setiap Hari, Responsnya Malah Bikin Haru
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula