SuaraJawaTengah.id - Permintaan bibit dan buah tin selama Bulan Suci Ramadan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut dirasakan petani buah tin dari Desa Kalimendong Kecamatan Leksono Wonosobo, Heri Hermawan.
Padahal, kondisi Bulan Ramadan tahun ini bertepatan dengan masa pandemi Virus Covid 19 yang membuat ekonomi dunia terpuruk.
Namun, kondisi tersebut berbeda dengan yang dirasakan Heri. Dia mengaku usahanya tak begitu terpengaruh wabah Corona. Meski kenyataannya banyak jenis usaha lain yang gulung tikar karena wabah. Bahkan, menurunnya pemasukan warga yang terimbas Corona juga sepertinya tak menurunkan minat masyarakat berburu buah yang disebut dalam Alquran tersebut.
"Malah di bulan puasa ini permintaan meningkat,"katanya, Rabu (20/5)
Heri mengaku, menjual bibit tin dengan harga rata-rata sekitar Rp 100 ribu. Harga bisa berbeda tergantung jenisnya. Ia sendiri memiliki ratusan varian tin yang diimpor dari berbagai negara. Karenanya, koleksi tanaman tin di kebunnya pun cukup lengkap.
Ada tin jenis Red Jerusalem, Negronne, Purple, Blue Giant, Red Israel, Red Palestine, Red Lebanese, Bella d'maria, hingga Jolly Tiger Varigata yang masing-masing punya karakteristik tersendiri.
Permintaan buah tin tak kalah keras. Sayangnya, ia tak bisa memenuhi seluruh permintaan karena produksi buah tin di kebunnya masih terbatas. Buah langka ini pun terbilang cukup mahal. Harganya mencapai Rp 300 ribu per kilogram.
Heri mengatakan, buah tin yang rasanya manis ini umumnya dikonsumsi langsung dalam kondisi masih segar. Namun bisa juga diolah menjadi selai, hingga manisan. Saat bulan puasa, buah tin juga bisa buat campuran minuman segar untuk santapan berbuka.
"Khasiatnya banyak buat kesehatan. Bagus juga untuk menjaga imun tubuh," katanya.
Baca Juga: Segar Banget, Yuk Intip Resep Es Buah Campur Untuk Teman Berbuka Puasa
Heri sudah beberapa tahun terakhir ini menggeluti usaha pertanian tin. Mulanya, ia membeli beberapa bibit tin dari Magelang. Ia sempat gagal di awal. Sejumlah bibit tin yang ditanamnya sempat mati. Tetapi, ia tak frustasi. Belajar dari kegagalan, ia kemudian memodifikasi media tanam hingga proses perawatan yang lebih baik.
Berkat kegigihannya, Heri berhasil membudidayakan tanaman tin hingga mempeluas kebun menggunakan green house. Saat ini, ia memiliki tiga green house berisi ratusan jenis bibit tin siap jual.
"Tin cocok ditanam di lahan sempit,"katanya
Keberhasilannya mengembangkan tin, bahkan memantik seorang warga negara Aljazair Fatih yang sengaja terbang ke Indonesia mengunjungi kebunnya. Warga asing itu bahkan tak segan berguru kepada Heri perihal perawatan tin yang benar agar tumbuh optimal.
Ia terang-terangan kagum dengan tanah di Indonesia. Tin yang dikembangkan petani di Indonesia lebih bagus pertumbuhannya dibanding di negara asalnya. Heri bahkan siap mengekspor tin ke Timur Tengah yang menjadi habitat tanaman itu aslinya.
"Kalau nggak ada wabah, saya sudah ekspor karena banyak permintaan. Tapi masa sekarang untuk urus ekspor juga takut," katanya.
Berita Terkait
-
Aksi Kapolres Wonosobo Makamkan Sendiri Jenazah Pasien Corona
-
Kakek Demam Menggigil Bikin Geger, Didiamkan Warga Gegara Ngeri Corona
-
Dikira Corona, Warga Tak Berani Tolong Mbah Dirman yang Sakit Masuk Angin
-
1 PDP di Wonosobo Positif Terjangkit Virus Corona
-
Ngeri! Pemotor Hilang Terseret Banjir hingga Jatuh di Jurang Wonosobo
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital