Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 24 Mei 2020 | 19:06 WIB
Seorang petugas BPBD Sragen menyemprotkan disinfektan pada pakaian ibu-ibu dari DKK di Gedung SMS Sragen, Minggu (24/5/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Setiap hari selalu ada yang mengirim barang untuk 15 orang di dalam gedung. Barang kiriman itu hanya ditaruh di meja yang disiapkan petugas di depan gerbang masuk zona kuning.

Saat petugas dari katering datang untuk antar makanan, baru barang kiriman itu dibawa ikut serta masuk ke zona merah. Petugas katering selalu memakai alat pelindung diri (APD) lengkap saat masuk ke zona merah.

"Makanan itu ditaruh di meja yang disediakan di batas zona merah. Biasanya ada perwakilan penghuni Gedung SMS yang mengambil. Itu yang bisa saya lihat dari kejauhan,” ujar Dwi.

Saat mengobrol itu tiba-tiba ada mobil berpelat hitam datang. Dari dalam mobil keluar seorang ibu-ibu yang meminta izin mengantar barang masuk gedung yang dihuni OTG dari klaster Gowa Sragen itu. Ibu itu mengaku dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Baca Juga: Masya Allah, 5.402 Orang Pasien Corona RI Sembuh saat Lebaran

Dwi segera mengambil kunci untuk membuka gembok pagar. Seorang petugas BPBD Sragen ikut membantu membukakan pintu. Ternyata ibu itu membawa pesanan telur lebih dari 3 kg dan perlengkapan mandi.

“Telur-telur itu dipesan mereka. Sama ada sabun mandi dan seterusnya,” ujar ibu-ibu itu.

1 Pendirinya Meninggal, Keluarga Besar KWS Kumpulan Wong Sragen Berduka Saat Lebaran

Saat keluar lagi, ibu-ibu itu membawa tiga galon air minum kosong untuk ditukar dengan yang berisi. Galon itu disemprot disinfektan untuk pencegahan ada virus corona yang menempel pada galon.

“Setiap hari permintaan dari Gedung SMS itu ada 12 galon. Kebutuhan air itu kemungkinan juga untuk kebutuhan memasak,” katanya.

Baca Juga: Peringatan! 2 Kecamatan Surabaya Ini Paling Banyak Pasien Corona

Dari kejauhan juga terlihat ada jemuran baju di sebelah utara gedung. Ada orang yang terlihat mengambil jemuran itu.

Load More