SuaraJawaTengah.id - Masa pandemi Covid-19 di Tanah Air hingga kekinian belum juga usai. Terkait hal tersebut, ada semacam adaptasi guna menjalani kehidupan dengan kebiasaan yang baru.
Dalam bincang santai bertajuk 'Adaptasi Kebiasaan Baru Bukan Pelonggaran Protokol Kesehatan' yang dihelat di Gedung BNPB, Selasa (30/6/2020), sejumlah daerah buka suara. Misalnya saja Pemerintah Kota Solo yang kekinian bersiap memasuki masa normal baru.
Sekretaris Daerah Kota Solo Ahyani menyampaikan, pihanya telah melakukan antisipasi sejak awal terkait penanganan Covid-19. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Solo menyoroti soal pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.
Ahyani menyebut jika masyarakat Solo mengantungkan hidup pada jasa dan perdagangan. Hampir 3 bulan, kata Ahyani, perekonomian masyarakat menurun secara drastis.
Baca Juga: Tak Keluar Rumah & Rajin Cuci Tangan, Perempuan Ini Tetap Tertular Covid-19
"Di Kota Solo terkait persiapan kali ini berupaya menumbuhkan ekonomi di masyarakat bisa bertumbuh lagi karena memang Solo mengandalkan penghidupan yang berdasarkan pada jasa," kata Ahyani.
"Maka beberapa bulan lalu saat Kota Solo menerapkan protokol Covid-19 ketat selama 3 bulan, kehidupan ekonomi benar-benar turun drastis," sambungnya.
Berkenaan dengan hal itu, Pemerintah Kota Solo mempertahankan pondasi ekonomi untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya dengan mempertahankan keberadaan sektor jasa dan perdagangan.
"Kemudian ada beberapa pelayanan dasar yang memang dipertahankan. Seperti keberadaan dari sektor jasa dan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat. Diantaranya adalah pasar tradisional juga departemen store atau mal yang menjual kebutuhan pokok," jelas Ahyani.
Ahyani mengkalim jika pihaknya telah melakukan pengaturan terkait kegiatan jasa dan perdagangan. Pemerintah Kota Solo kata dia melakukan semacam supervisi --tempat jasa dan dagang harus meyampaikan proposal kepada Pemerintah Kota.
Baca Juga: Covid-19 Bawa Rasio Utang Melejit 8 Persen Hingga Tahun Depan
"Kami sudah melakukan semacam supervisi, jadi ketika tempat-tempat jasa dan perdagangan yang akan melakukan kegiatan harus menyampaikan semacam proposal kepada pemerintah," kata dia.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Wamendagri Bima Arya Apresiasi Layanan Mobil Keliling Dukcapil di Solo
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Pengabdian Relawan Bakti BUMN Batch VI di Surakarta
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri