Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng

SuaraJawaTengah.id - Presiden ke-7 RI Joko Widodo menghadiri acara "Doa Bersama Jawa Tengah" untuk pasangan Luthfi-Yasin di Lapangan Simpang Lima Kota Semarang, Sabtu (23/11/ 2024).

Jokowi optimis pasangan Cagub dan Cawagub Jateng nomor urut 2 itu akan memenangi Pilgub Jateng pada Rabu 27 November 2024 mendatang.

"Yang namanya ikhtiar itu harus optimis, bekerja harus optimis," kata Jokowi usai acara yang dihadiri belasan ribu jamaah di pusat Kota Semarang tersebut.

Acara itu dihadiri Cagub Ahmad Luthfi - Cawagub Taj Yasin Maimoen, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono, serta sejumlah kiai pimpinan ponpes.

Baca Juga: Fitnah Pilkada Jateng, 4 Akun Medsos Dilaporkan Tim Luthfi-Yasin!

Diantaranya adalah KH Anwar Masyur, KH Nurul Huda, KH Abdullah Ubab, KH Haris Shodaqoh, KH Chalwani, KH Said Abdurrohim, KH Roghib Mabrur, KH Muadz, KH Munif Muhamnad Zuhri, Gus Kautsar, KH Zaki Fuad Abdillah, KH Abdum Gaffar Razin, KH Muhammad Sholahudin, KH Macin Khudlori.

Perihal angka kemenangan yang nantinya akan didapatkan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, Jokowi minta bersabar. Lantaran hal itu ditentukan oleh masyarakat dan baru akan bisa diketahui pada hari H coblosan nanti.

"Angkanya itu kehendak rakyat. Dilihat, nanti dilihat hari Rabu (27 November) seperti apa," lanjut presiden dua periode tersebut.

Cagub Ahmad Luthfi pada kesempatan tersebut meminta doa pada kiai dan semua jamaah yang hadir agar bisa menjadi amanah dan baik. Ia berprinsip, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

"Jika terpilih, doakan amanah dan doakan jadi orang baik," kata Ahmad Luthfi.

Baca Juga: Dari Ragu Hingga Optimis, Hendi Ungkap Peran Penting KNPI di Pilgub Jateng

Sementara Cawagub Taj Yasin Maimoen mengatakan kegiatan dia bersama tersebut semula adalah kampanye akbar namun diubah. Ia menilai, bahwa semua ikhtiar duniawi telah dilakukan seperti silaturahmi dengan parpol, relawan hingga elemen masyarakat. Termasuk bertemu dengan para kiai sepuh dan ponpes, meski tak bisa semua dilakukan di 35 kabupaten/kota.