Pebriansyah Ariefana
Kamis, 02 Juli 2020 | 10:51 WIB
Ilustrasi telur asin yang sudah dimakan (Pixabay/congerdesign)

Selama tiga bulan terakhir, ia bertahan dengan uang tabungan. Untuk menghilangkan kebosanan, ia juga masih tetap berkarya. Termasuk menulis dan rilis lagu baru dengan menggandeng penyanyi lain.

“Saya pikir selama pandemi harus punya karya. Kemarin sempat bingung uangnya digunakan untuk makan dulu atau rilis lagu, akhirnya saya putuskan rilis lagu juga perlu,” kata dia.

Dimas yang juga memiliki jasa Wedding Organizer (WO) telah melakukan berbagai upaya agar dilirik pelanggan. Misalnya banting harga jasa WO atau menawarkan paket hemat lainnya. Namun hasilnya nihil. Padahal biasanya dalam sepekan minimal ada satu orang mengontaknya untuk tanya-tanya.

Wacana kebijakan new normal jelas membuatnya seperti mendapatkan angin segar. Dimas berharap segera diterapkan agar ia dan rekan-rekannya bisa kembali bekerja.

“Kebijakan new normal juga baru wacana. Sampai hari ini belum ada informasi yang jelas terkait itu. Jadi kami semua ya masih belum ada yang dapat job atau tawaran kerja sampai hari ini,” terangnya.

Salah satu pengurus Paguyuban Band dan Musisi Solo, Rima Asmara, menambahkan selama pandemi ini mereka saling bergandeng tangan, mendukung satu sama lain. Misalnya ada gerakan membeli barang dagangan teman sendiri atau teman bantu teman. Serta mengoordinir pemberian bantuan bagi para seniman yang membutuhkan.

Beberapa banting setir ke jualan online, lainnya bahkan ada yang menjual alat musiknya agar bisa mengidupi diri dan keluarga.

“Misalnya ada yang memberikan bantuan begitu kami share di grup siapa yang sedang membutuhkan. Kita terus koordinasi. Kalau ada yang jualan ya kita dukung dengan ikut membelinya. Semoga segera berakhir ya. Saya juga saking lamanya enggak nyanyi sampai kemarin pas diajak diskusi live sampai lupa nyanyi,” kelakar Rima.

Baca Juga: Butuh 1 Juta Unit, Pemerintah Percepat Produksi PCR Kit Dalam Negeri

Load More