Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 16 Juli 2020 | 22:22 WIB
Surani, bersama kakaknya, Wardiyanto, sesampainya di kampung halaman di Dukuh Ngembar, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Kamis (16/7/2020). [Foto: Solopos.com]

Alhasil, sang majikan melampiaskan kekesalan dengan menyekap Surani dalam kamar berukuran 5×4 meter persegi.

"Saya disekap sejak satu pekan sebelum puasa hingga berlangsung selama dua bulan. Saya tidak boleh keluar kamar. Tidak dikasih makan," tutur Surani.

"Dalam dua hari pernah dikasih makan satu roti. Biasanya separuh roti itu saya makan sehari, separuhnya dimakan hari berikutnya. Kadang saya sampai dua hari enggak makan sama sekali," ungkapnya.

Dia bahkan sampai harus menampung air seninya di botol bekas lantaran disekap di dalam kamar.

Baca Juga: Fotonya Viral, Seorang Tukang Kayu asal Pakistan jadi Model di Arab Saudi

Saat sang majikan lupa mengunci pintu, dia pun mengendap-endap keluar kamar untuk buang hajat.

"Saya harus memakai botol bekas untuk menampung air seni. Saat majikan lupa mengunci kamar, biasanya saya nyelonong ke kamar mandi untuk buang air besar. Mungkin karena jarang makan, saya hanya sekali buang air besar dalam beberapa hari," ujar Surani.

Telepon KJRI

Beruntung, ponsel milik TKW asal Karangmalang Sragen itu tidak disita majikan.

Lewat ponsel itu, dia meminta bantuan kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi.

Baca Juga: BP2MI Desak KBRI di Saudi Kawal Kasus TKI yang Kritis Disetrika Majikannya

Namun, pada saat itu, pihak KJRI tidak langsung merespons.

Load More