Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 20 Juli 2020 | 15:19 WIB
Presiden Joko Widodo kunjungi Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (4/5).

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah batal menutup Pasar Manis Purwokerto. Meski di sana ada pedagang yang positif corona.

Dari hasil tes usap tambahan sebanyak 199 orang itu, seluruhnya dinyatakan negatif sehingga pihaknya mengambil kesimpulan bahwa Pasar Manis aman dan tidak perlu dilakukan penutupan sementara seperti halnya yang dilakukan terhadap Pasar Wage beberapa waktu lalu.

"Saat dilakukan swab atau tes usap massal di Pasar Manis beberapa waktu lalu yang diikuti 50 orang, ditemukan satu pedagang yang positif. Lalu kami tambahkan lagi tes usap untuk 199 orang," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Senin (20/7/2020).

Menurut dia, pihaknya juga telah menyemprotkan disinfektan ke seluruh bagian Pasar Manis.

Baca Juga: 20 Staf Positif Corona, Bank Sumsel Babel Kluster COVID-19 di Pelembang

Lebih lanjut mengenai pelaksanaan tes usap massal, Bupati mengatakan hingga saat sekarang pihaknya telah melakukannya terhadap 2.038 orang di Banyumas dari target sampel sebanyak 4.000 orang.

"Dari pelaksanaan tes usap sebanyak 2.038 orang itu, hasil yang sudah keluar sebanyak 1.586 orang, 19 orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19," katanya.

Dengan demikian, kata dia, hampir 98,8 persen sampel yang diambil adalah negatif sehingga angka tingkat kepositifan COVID-19 di Banyumas sekitar 1,1 persen hingga 1,2 persen.

Menurut dia, pasar-pasar lainnya di Kabupaten Banyumas dinyatakan aman kecuali Pasar Sokaraja yang masih menunggu hasil tes usap tambahan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan pihaknya juga telah melakukan tes usap tambahan di Pasar Sokaraja sebanyak 154 orang namun belum keluar hasilnya.

Baca Juga: Dua PNS Positif Corona Hasil Tes Swab, Salah Satunya Sekcam Cempaka Putih

"Tes usap atau swab massal ini dilakukan secara merata, tidak terkonsentrasi di pasar saja karena ada tempat-tempat atau kelompok masyarakat yang menurut kami perlu mengikuti tes tersebut," katanya.

Load More