SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 berdampak di semua lini kehidupan. Salah satunya sektor transportasi. Kondisi ini seperti yang dialami pengelola agen tiket bus di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Mereka menjerit lantaran bisnisnya belum juga pulih kendati sektor transportasi mulai bangkit.
Salah seorang pengelola agen bus mengaku penghasilannya anjlok 75 persen. Minimnya pengguna jasa perjalanan bus membuat mereka tak bisa mencari nafkah seperti sebelum pandemi.
Pantauan Solopos—jaringan Suara.com—di Terminal Gondangrejo, Karanganyar pada Rabu (22/7/2020) siang, hanya ada satu unit bus saja yang diparkir tanpa penumpang.
Deretan kios berspanduk perusahaan otobus di terminal itu terlihat buka seperti biasanya, namun sepi pelanggan.
Terjun Bebas
Salah seorang agen tiket PO Harapan Jaya dan PO Laju Prima, Dwi Susanto, bercerita meskipun sudah diterapkan kenormalan baru, namun belum banyak orang yang mau menggunakan jasa transportasi bus.
Penurunan jumlah konsumen dinilainya terjun bebas jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
"Sepi, sepi sekali penumpangnya. Bahkan ada yang tidak ada. Setiap hari paling hanya satu atau dua (bus) yang bisa saya berangkatkan. Kalau daerah lain saya tidak tahu karena ada agennya sendiri. Soalnya ini jurusan antar kota antar provinsi," jelas dia.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Apakah Indonesia Akan jadi Followers WHO Terus?
Sebelum pandemi, Dwi mengaku bisa mengeruk penghasilan sebanyak Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per bulan.
Saat ini maksimal ia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp 1 juta per bulan.
"Dulu pas belum boleh (angkut penumpang), busnya bahkan melayani ekspedisi pengantaran barang saking tidak ada penumpang. Kursi-kursinya dicopot untuk tempat barang."
"Saya ya ikut saja menerima jasa pengantaran barang selama waktu itu untuk bertahan hidup. Tapi sekarang sudah kembali buat penumpang saja," terang dia.
Tak Dapat Penumpang
Nasib yang lebih parah dialami Suryono, agen tiket bus PO Langsung Jaya di Terminal Bejen, Karanganyar.
Berita Terkait
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Exco PSSI Kairul Anwar Maju Pemilihan Ketua Asprov PSSI Jateng, Duel vs Yoyok Sukawi?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72