SuaraJawaTengah.id - Kisah Riyati (48) janda yang terusir dari rumah saudara membuat warga Dusun Wora Wari, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang iba.
Mendengar cerita Riyati, beberapa warga Dusun Wora Wari berinisiatif membangun rumah untuk Riyanti dari hasil iuran antar warga. Dari hasil iuran warga berdirilah rumah yang saat ini dijadikan tempat tinggal Riyati dan anaknya.
Tokoh masyarakat Dusun Wora Wari, Jumadi mengatakan, rencana iuran buat membangun rumah Riyati bermula ketika ia bicara kepada warga soal masalah yang dialami Riyati.
"Sebelumnya, Riyati sudah bertemu dengan saya, ya semacam mencurahkan hati. Setahun itu saya kumpul dengan warga, bagaimana baiknya gitu," jelasnya saat ditemui, Jumat (24/7/2020).
Setelah semua sepakat, lanjutnya, setiap KK dimintai iuran Rp 25 ribu untuk patungan membangun rumah Riyati. Sebenarnya, uang Rp 25 ribu itu cukup besar bagi warga Dusun Wora Wari karena mayoritas mempunyai pekerjaan sebagai kuli bangunan dan petani.
"Sebenarnya banyak itu bagi warga uang segitu, namun semua warga sepakat. Itulah bentuk gotongroyong di desa," ujarnya.
Dari hasil iuran warga ternyata hanya terkumpul Rp 1 juta rupiah. Karena hanya terkumpul sedikit, akhirnya uang tersebut hanya bisa digunakan untuk membuat dasaran atau pondasi rumah.
"Jadi iuran dari 40 KK itu ternyata hanya terkumpul Rp 1 juta rupiah saja," ucapnya.
Karena pada tahap pondasi sudah habis, akhirnya ia dan warga berpikir keras agar rumah Riyati segera berdiri. Setelah beberapa jam diskusi disepakati bahwa warga meminjam uang kas tahlilan sebanyak Rp 700 ribu.
Baca Juga: Janda Miskin Diusir Keluarga, Warga Desa Patungan Rp 25 Ribu Bangun Rumah
"Akhirnya kita sepakat untuk pinjam uang dari kas bapak-bapak tahlilan, dari situ kita bisa lanjutkan lagi pembangunan," imbuhnya.
Masalah tak habis di situ, setelah pinjam uang kas tahlilan ternyata dana untuk membangun rumah warga masih kurang. Akhirnya, beberapa warga menghubungi kerabatnya yang ada di Jakarta. Dari situ ada tambahan uang Rp 3 juta rupiah.
"Jadi yang terkumpul total Rp 7 juta rupiah kira-kira. Baru bisa berdiri rumah tersebut," ungkapnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Saat Pesisir Tergerus, Bagaimana Karbon Biru Bisa Jadi Sumber Pemulihan dan Penghidupan Warga?
-
Kisah Perempuan Tambakrejo Bangun Ketangguhan Pesisir Lewat Olahan Mangrove
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72