SuaraJawaTengah.id - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa mengakui jika gedung kantornya tersebut memang sudah mulai retak-retak sejak satu minggu yang lalu.
Lantaran itu, pihaknya sudah melakukan proses renovasi.
"Sebenarnya, sudah dalam proses renovasi, namun sebelum direnovasi malah sudah dirobohkan oleh alam," jelasnya kepada awak media, Selasa (28/7/2020).
Ia mengklaim, memang sudah ada analisa jika bangunan tersebut harus direnovasi. Menurutnya, hal itu wajar karena bangunan tersebut sudah berdiri sejak ratusan tahun. Meski bangunan sudah terlanjur roboh, Aman bersyukur karena tidak ada korban jiwa.
"Memang sudah ada persiapan ruangan tersebut dikosongkan, alhamdulillah tidak ada korban," ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Dendy mengatakan bangunan bersejarah tersebut roboh sekitar pukul 16.00 WIB. Menurutnya, sebagian besar bangunan tersebuat dari kayu.
"Saya tadi kaget tiba-tiba ada suara bangunan yang mau roboh keras sekali," jelasnya.
Saat bangunan roboh, Dendy kebetulan sedang berasa di depan gedung tersebut. Saat itu, beberapa pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah dan DIY berlarian untuk menyelamatkan diri.
" Saya melihat beberapa karyawan pada berlarian ke luar. Karena suaranya keras, warga sekitar juga pada ke lokasi," ujarnya.
Baca Juga: Bruuk! Kantor OJK Jateng Tiba-tiba Roboh
Petugas keamanan Kantor OJK Jawa Tengah, Irawan, mengatakan bangunan tersebut memang sudah rusak sejak beberapa hari yang lalu. Berdasarkan pengamatannya, memang ada retakan di bagian bangunan yang roboh tersebut.
"Memang sudah ada beberapa retakan di bangunan tersebut. Apalagi di ruangan tersebut mayoritas terbuat dari kayu," katanya.
Berdasarkan keterangannya, sampai saat ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Selain itu, pihak OJK juga belum memberikanketerangan resmi atas kejadian tersebut.
Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir gedung milik konglomerat abad 19 bernama Oei Tiong Ham digunakan oleh OJK Jateng dan DIY. Selain itu, gedung tersebut juga masuk dalam cagar budaya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025