Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 06 Agustus 2020 | 13:32 WIB
Proses persidangan dengan agenda pembacaan vonis kasus penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di Pengadilan Negeri Banyumas, Kamis (6/8/2020). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Pengadilan Negeri (PN) Banyumas memvonis hukuman penjara terhadap salah satu terpidana penolakan penguburan jenazah Covid-19 di Kabupaten Banyumas berinisial K (57) dalam persidangan yang dilakukan secara daring pada Kamis (6/8/2020).

K yang merupakan warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja dan berstatus PNS aktif divonis bersalah karena menjadi provokator penolakan pemakaman jenazah covid-19 di desa setempat.

Dalam proses persidangan yang dimulai pukul 10.50 WIB, Hakim Ketua Ardhianti Prihastuti menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah bersalah.

"Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan menghalangi penanggulangan wabah penyakit menular. Menjatuhkan pidana penjara selama 3 bulan 15 hari dan denda Rp 500 ribu dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti kurungan satu bulan dengan dikurangi masa tahanan," kata Ardhianti dalam proses persidangan, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: 3 Penolak Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Dipenjara 4 Bulan

Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa yakni selama tujuh bulan pada proses sidang sebelumnya.

Terpidana K terbukti melanggar pasal yang telah diatur dan diancam pidana sebagaimana ketentuan Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Menular.

Penasihat hukum terpidana K, Sarjono mengaku pikir-pikir dengan vonis tersebut. Ia mengucapkan terimakasih atas putusan yang telah disampaikan oleh majelis hakim.

"Dilihat dari sisi kemanusiaan cukup baik. Namun begitu dari sisi hukum, kita akan melihat masih punya waktu selama satu minggu untuk pikir-pikir. Apakah nanti akan mengajukan upaya hukum lagi atau menerima, kami akan koordinasi dengan terdakwa yang saat ini ada di tempat lain yaitu di Polresta," jelas Sarjono.

Dalam proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus penolakan jenazah covid-19, telah ditetapkan 7 tersangka. Namun berkas perkara kasus tersebut dipecah menjadi dua. Empat tersangka dari Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja ditangani Pengadilan Negeri Banyumas serta tiga tersangka dari Kecamatan Pekuncen ditangani Pengadilan Negeri Purwokerto.

Baca Juga: Bukan Positif Corona, Jenazah Pensiunan TNI Ditolak Dikubur di Desa Sendiri

Terpidana K menjadi terdakwa pertama yang telah divonis Pengadilan Negeri Banyumas. Sedangkan tersangka lainnya hingga kini masih menjalani proses persidangan.

Load More