Tujuannya, kata Santoso, agar masyarakat mengetahui bahwa kantong kresek itu beracun dan tidak bisa terurai.
"Ini juga untuk kebaikan anak cucu kita ke depan. Kalau tidak menyetop ya minimal mengurangi. Karena saat ini kresek sudah mencemari lingkungan seperti sungai dan laut," ucapnya.
Santoso mengatakan, untuk membuat monster kresek Hanoman itu dibutuhkan 5 kwintal kantong kresek.
Sementara untuk pembuatan, ia dan tiga orang lainnya membutuhkan waktu sekira dua minggu.
Baca Juga: Bahaya Pandemi Corona, Warga Tangerang Dilarang Gelar Lomba 17 Agustus
"Dari Juli kita keliling minta kresek berwarna hitam atau yang berwarna-warni bekas ke masyarakat. Kita kumpulkan," katanya.
Sementara itu, Ketua RW setempat, Dwidjo Prasetyo (52) mengatakan, tiap tahunnya di lingkungannya selalu merayakan momen 17 Agustus dengan cara unik dan menarik.
"Lingkungan kita memang selalu kompak dan ramai. Kita biasanya menonjolkan lampu. Baru tiga tahun ini kita buat patung raksasa," bebernya.
Di tahun 2018 silam, lingkungan setempat mendapat juara harapan I tingkat Nasional terkait patung dengan tema Asian Games.
Kemudian menjadi 20 besar tingkat Nasional pada tahun 2019. Saat itu, mereka membuat patung garuda.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Ajak Warga Menyanyikan Lagu Indonesia Raya saat 17 Agustus
Dwi mengatakan, pembuatan patung juga dibarengi dengan isu yang tengah hangat berkembang di masyarakat.
Berita Terkait
-
Biodata Dedy Yon Supriyono, Pingsan saat Kampanye Akbar hingga Muntah-muntah
-
Sosok Istri Dedy Yon Supriyono, Calon Wali Kota Tegal yang Pingsan Saat Kampanye
-
Datang Melayat, Sahabat Ungkap Wajah Jenazah Dina Mariana Sangat Tenang dan Damai
-
Komunitas Provokasi Siap Hadirkan Karya Teater 'Hanoman Mencari Cinta': Kisah Cinta Lintas Waktu
-
Takziah ke Rumah Duka, Cici Tegal Sebut Ikang Fawzi Masih Linglung Ditinggal Marissa Haque
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu