Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 14 Agustus 2020 | 18:51 WIB
Massa aksi tolak Omnibus Law di Semarang saling dorong dengan polisi. [Suara.com/Dari Yusuf]

"Memang tadi ada sedikit profokasi yang tidak mencerminkan demokrasi," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Kota Semarang AKBP Guki Ginting menyebut, massa aksi yang tergabung dalam GERAM telah ditunggangi oleh separatis.

Menurutnya dalam pemberitahuan aksi tersebut tidak ada tema terkait Papua. Namun yang diorasikan soal Papua Merdeka.

"Saya kurang jelas ya dengarnya, ada tidak tadi yang mengatakan menentukan nasib sendiri, teriak merdeka. Apa maksudnya itu?"ujarnya.

Baca Juga: Aksi Tolak Omnibus Law di Gresik, Mahasiswa Blokir Jalan Akses ke Surabaya

Menurutnya, yang ikut aksi adalah kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Mengenai kelompok AMP, dia menganjurkan untuk langsung lihat di media sosial aliansi tersebut.

"Jadi apa yang mereka perjuangkan?"katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More