SuaraJawaTengah.id - Petani yang bermukim di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara menjerit, lantaran harga kubis dan tomat yang mereka tanam anjlok alias turun drastis.
Seorang petani di Desa/Kecamatan Wanayasa Juwanto mengaku merugi di musim panen kali ini.
Lantaran sayuran kubis dengan kualitas bagus di wilayahnya hanya dihargai Rp 700 tiap satu kilogramnya, bahkan ada yang hanya dihargai Rp 500 per kilogram oleh tengkulak.
"Kalau yang jelek malah nggak dibeli," katanya, Jumat (14/8)
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, Petani Karo Rugi Rp 41 Miliar
Wanto mengatakan, rendahnya harga kubis sudah berlangsung sejak Juni 2020 lalu, atau semasa pandemi Covid 19 hingga sekarang.
Kali ini, dikemukakan Juwanto, merupakan panen kedua di masa pandemi yang membuat petani mengalami kerugian besar karena harga kubis belum juga stabil dalam beberapa bulan terakhir ini.
Tidak adanya kepastian kapan harga kubis akan stabil ini membuat petani ragu untuk bercocok tanam kubis lagi. Namun Wanto tak jera menanam kubis. Ia menyadari setiap usaha memiliki risiko, termasuk kubis.
"Mau menanam lagi, harapannya musim panen depan harganya sudah bagus," katanya
Selain kubis, komoditas lain di tempatnya, tomat juga anjlok harganya. Harga tomat bahkan lebih parah, yaitu di kisaran Rp 300 per kilogram.
Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Sinabung, Petani Empat Kecamatan Alami Gagal Panen
Padahal, saat normal harga tomat bisa menembus Rp 7.000 per kilogram.
Berita Terkait
-
Momen Prabowo Naiki Traktor saat Pimpin Panen Raya di Majalengka
-
Naik Helikopter Berangkat ke Majalengka, Prabowo Ikut Panen Raya
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
Pastikan Petani Sejahtera, PCO Pantau Langsung Implementasi Pembelian Gabah Rp6.500/Kg
-
La Nina Ancam Panen Raya Petani, Waka Komisi IV DPR Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025