SuaraJawaTengah.id - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan sah saja terjadi dinasti politik di Indonesia.
Pernyataan Pangi menyusul majunya putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabumingraka yang siap maju sebagai calon Wali Kota Solo dan menantu Jokowi Bobby Nasution yang maju di Pemilihan Wali Kota Medan dan putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah yang maju di Pilwalkot Kota Tangerang.
Terlebih kata Pangi aturan regulasi garis keluarga ke bawah, ke atas, ke samping yang maju menjadi kepala daerah sudah tidak lagi berlaku.
"Karena itu, sejak tidak berlakunya aturan itu, kita juga tidak bisa, apa yang harus kita bicarakan sudah selesai. Jadi artinya, tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan lagi kalau memang tidak ada aturan," ujar Pangi dalam diskusi daring bertajuk "Merdeka dari Dinasti: Lah... Apa Mungkin?", Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Dinasti Politik Jokowi, Waketum PBB: Ini Masalah Etika
Sehingga sudah tidak lagi aturan yang melarang dinasti politik di Indonesia.
"Kalau kita bicara supaya efektif efisien, tentu kita bicara undang-undang, konstitusi, sementara sejauh ini yang saya cermati, tidak ada peraturan yang melarang dinasti politik," kata dia.
Karenanya kata Pangi, sejak sudah tak ada lagi aturan dinasti politik, siapapun boleh termasuk anak Presiden, Bupati, Wali Kota untuk mengajukan diri di kontestasi politik.
"Sekarang setelah peraturan itu tidak berlaku lagi ya artinya silakan saja anak presiden, anak bupati, anak wali kota, mau satu periode, dua periode. Bahkan di kabupaten saya di kabupaten Sijunjung Sumatera Barat itu bapaknya dulu wakil satu periode, abis itu jadi bupati satu periode," ucap Pangi.
"Sekarang jadi bupati lagi sudah 15 tahun dan anaknya kebetulan tamatan IPDN dia langsung menjadi kepala dinas namanya bagian Bappeda perencanaan, anaknya sangat haqqul yakin mundur dari pns beliau akhirnya mencalonkan lagi untuk menjadi calon bupati pengganti ayahnya," sambungnya.
Baca Juga: Bajo Penuhi Syarat KPU Ikut Pilkada Solo, Gibran: Nanti Ketemu 9 Desember
Berita Terkait
-
Gibran Seharusnya Ikut UN untuk Dapat Penyetaraan SMA, Netizen Samakan dengan Jokowi: Ijazah Palsu?
-
Video Gibran Bareng 9 Naga Jadi Nyinyiran Emak-emak, Proyek Titipan Disinggung: Nah Ketahuan Kan..
-
Roy Suryo Bongkar Trik Licik Akun Fufufafa Hilangkan Jejak Digital Jokowi
-
Warganet Soroti Momen Keberangkatan Selvi Ananda ke Solo
-
Anggap Jadi Wapres Cuma untuk Persiapan Pemilu 2029, Rocky Gerung: Fungsi Gibran Itu Apa?
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?