Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 20 Agustus 2020 | 16:49 WIB
Detik-detik Penganiayaan di Solo, Perekam Istighfar Berkali-kali (Twitter)

"Saat baru keluar dari gang rumah sebenarnya sudah dipukuli oleh laskar yang sudah bersiap-siap di sepanjang jalan," katanya kepada SuaraJawatengah.id, Senin (10/8/2020).

Namun, lanjutnya, saat itu ia melihat pamannya masih bertahan hingga akhirnya terkena tendangan di bagian perut hingga akhirnya pamannya jatuh. Setelah jatuh, ia melihat pamannya kepala dan badan korban ditendang.

"Sebenarnya paman saya sudah berusaha untuk berdiri namun saat berdiri tiba-tiba ada anggota laskar yang menghantam kepala paman saya menggunakan batu," katanya.

Melihat Umar dipukul banyak orang, pamannya yang lain, Husein Assegaf mencoba untuk mempercepat laju motornya hingga akhirnya ia juga ikut terjatuh. Saat itu, ia berboncengan bersama anaknya yang berusia 15 tahun.

Baca Juga: Dalang Penyerangan Habib Assegaf di Kampung Mertodranan Terungkap dari WAG

"Paman Husein sudah berusaha menambah kecepatan motor, namun tetap saja terjatuh," ujarnya.

Saat itu Husein mencoba melindungi anaknya dari hantaman kayu, batu dan juga beberapa pukulan dari anggota laskar. Saat itu, Husein melindungi anaknya dengan menutup tubuh putranya menggunakan jubah.

"Alhamdulillah putranya tidak mengalami luka berat karena dilindungi ayahnya," ucapnya.

Setelah mengalami penganiayaan, dua pamannya segera dilarikan ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit kepala kedua paman korban terpaksa dijahit karena hantaman batu serta mengalami luka di sekujur tubuh.

"Namun saya bersyukur beliau hanya mengalami luka luar saja meski terlihat parah," imbuhnya.

Baca Juga: Terungkap! Biang Kerok Pengeroyok Habib Assegaf di Mertodranan

Keluarga habib korban pemukulan laskar intoleran di RW 001 Mertodranan, Pasar Keliwon, Solo mengaku sering mendapatkan ancaman pembunuhan baik melalui SMS maupun media sosial.

Load More