
SuaraJawaTengah.id - Enam bulan terakhir adalah masa-masa yang sulit bagi Hananto, 38, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Soloyang masuk tim pengantar jenazah COVID-19.
Berbekal pengalamannya mengevakuasi jenazah selama puluhan tahun, ia langsung memutuskan menerima perintah dari pimpinannya untuk terjun menjadi petugas pengantar jenazah.
Tugasnya mengambil jenazah dari rumah sakit menuju permakaman lalu menyerahkan jenazah ke petugas permakaman untuk lanjut ke proses penguburan.
"Saya tahu menjadi sukarelawan pengantar jenazah COVID-19 sangat berisiko. Tapi ini panggilan kemanusiaan, seperti prinsip hidup saya," kata Hananto dilansir dari Solopos.com, Selasa (1/9/2020).
Warga Pucangsawit, Jebres, Solo, itu mengetahui pekerjaan sebagai pengantar jenazah pasien COVID-19 itu berat. Ia bisa kapan saja terpapar virus corona. Belum lagi perlakuan masyarakat yang kadang tak bersahabat.
Namun, ia percaya bekerja dalam tugas kemanusiaan akan selalu dalam perlindungan Tuhan. Ia menceritakan pada Maret lalu, ia masuk Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Solo untuk menjaga tempat karantina pemudik Graha Wisata.
Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali ke Zona Merah Risiko COVID-19
Meyakinkan Keluarga
Namun, beberapa kali persoalan pengiriman jenazah COVID-19 maupun terduga COVID-19 jadi kendala. Tanpa pikir panjang, Hananto pun memutuskan masuk Team Kamboja.
Baca Juga: Anies Larang Pasien Covid-19 Karantina Mandiri: Harus Diisolasi Pemerintah
Tim ini bertugas sebagai pengantar jenazah COVID-19 wilayah Solo dan sekitarnya. Ia harus berusaha keras meyakinkan anggota keluarganya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Semula saya menyakinkan keluarga bahwa selama saya tetap safety, pasti aman. Tiga bulan pertama saya selalu isolasi mandiri seusai mengantar jenazah, tapi kini sudah tidak lagi," papar dia.
Berbagai pengalaman ia dapatkan selama menjadi pengantar jenazah COVID-19 Solo. Peristiwa lapangan yang cukup pahit kerap ia temui.
Beberapa hari lalu misalnya, saat ia mengantar dan memakamkan jenazah suspek COVID-19 ke wilayah Sukoharjo. Ia mendapat makian dari warga dengan kata-kata yang cukup menyakitkan.
Beberapa orang bahkan membanting helm dengan keras tepat ke depan wajahnya yang tengah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Kebingungan
Berita Terkait
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
Terkini
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS
-
Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025
-
7 Karakter Orang Kelahiran Hari Senin Menurut Primbon Jawa
-
Asprov PSSI Jateng Dukung Penuh! MilkLife Soccer Challenge Jadi Kunci Regenerasi Sepak Bola Putri
-
Balas Dendam Manis! SDN Sendangmulyo 04 Juara MilkLife Soccer Challenge Usai Bantai Lawan 6-0