SuaraJawaTengah.id - Setiap kota memiliki kelompok gangster atau premanisme. Di Kota Solo era 1980-an hingga sekarang terdapat kelompok bernama Gondhez’s. Kelompok ini sangat dikenal oleh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Sosok Nunggal, pria 36 tahun menjadi saksi sejarah berdirinya kelompok Gondhez’s. Dia, bak hantu yang hadir pada setiap lini kehidupan premanisme Kota Bengawan.
Laki-laki yang kala muda bertubuh gempal tersebut adalah pimpinan kelompok bernama Gondhez’s (GDZ's) yang beranggotakan ribuan orang dari Solo, Karanganyar, dan sekitarnya. Daerah kekuasaannya meliputi wilayah Soloraya.
Dilansir dari Solopos.com Nunggal mengaku tipikal pemimpin yang tidak hanya asal omong dan main perintah.
Baca Juga: Korban Pembajakan Akun WA Bupati Karanganyar, Merupakan Warga Rembang
Dalam kehidupan gangster Solo, orang-orang tahu Nunggal selalu membersamai teman-teman dan anggotanya dalam setiap aksi, baik sekadar touring atau saat perkelahian.
Nunggal mengaku sudah tidak ingat lagi berapa pertarungan fisik yang pernah ia lakoni selama memimpin GDZ's.
Namun karena postur tubuhnya yang kekar, Nunggal selalu berhasil memenangi pertarungan itu, baik tangan kosong ataupun dengan senjata.
Sepak terjang Nunggal dan kawan-kawan (dkk) kala itu membuat lawan-lawannya segan ketika harus menghadapi Nunggal. Apalagi Nunggal memiliki puluhan orang kepercayaan yang ia sebut sebagai “panglima tempur" dan selalu siap pasang badan.
Selain itu, orang-orang kepercayaan yang ia sebut panglima itu juga mempunyai "pasukan" yang loyal dan militan dalam kehidupan gangster Solo yang keras kala itu. Mereka rela memberikan segenap jiwa dan raga untuk menjaga harga diri kelompok maupun tokoh-tokoh yang mereka ikuti.
Baca Juga: Tegas! Ganjar Akan Denda ASN yang Melanggar Protokol Kesehatan
Menariknya, Nunggal tak pernah sekali pun belajar ilmu bela diri. Ia belajar secara autodidak dari perkelahian-perkelahian yang ia hadapi.
Naluri, mental dan kemampuan berkelahinya terus terasah dari satu pertarungan ke pertarungan yang lain. Kebetulan sejak remaja Nunggal memang sudah sering berkelahi.
“Saat berkelahi saya lihat lawan. Mereka bawa senjata atau tidak. Kalau bawa senjata, saya pakai senjata juga. Kalau tangan kosong ya saya juga harus tangan kosong,” terangnya.
Berita Terkait
-
Sarat Pesan Inspiratif, MARK NCT Debut Solo Bertema Time Travel di MV 1999
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
Libur Lebaran di Solo: Rekomendasi Kolam Renang Keluarga yang Asyik
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Solo, Kunjungi Bersama Keluarga saat Pulang Kampung
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025