SuaraJawaTengah.id - Dua tenaga kesehatan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal yang terluka usai diserang ratusan warga saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 menceritakan detik-detik peristiwa mencekam itu.
Dua petugas tersebut yakni Ida Wahyu (41) dan Waras (38). Ida mengalami luka memar di bagian kepala belakang, sedangkan Waras mengalami luka memar di kaki dan pantat, lecet di pipi serta benjol di telinga.
Keduanya harus dirawat di RSUD dr Soeselo. Bahkan Ida, satu-satunya petugas perempuan dalam pemakaman itu mengalami trauma karena sempat dikejar-kejar dan dilempari batu.
Saat ditemui Suara.com di ruang perawatan di Paviliun Jatayu, Rabu (23/9/2020), Waras tampak terbaring lemas.
Baca Juga: Melihat Prosesi Pemakaman Jenazah Covid-19 di Tunisia, Kerahkan Buldozer
Dia mengungkapkan, warga sudah banyak yang berkumpul di lokasi pemakaman saat mobil ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 tiba.
"Banyak sekali warganya. Jumlahnya ratusan ada. Cuma saat itu belum ada yang emosi," kata Waras ketika menceritakan peristiwa yang baru dialaminya itu.
Menurut Waras, begitu warga tersulut emosi dan mulai menyerang petugas pemakaman, dirinya langsung berupaya lari menyelamatkan diri.
"Saya disuruh kepala desa untuk lari. Katanya, kalau tidak lari njenengan (kamu) bisa mati di sini. Jadi saya pokoknya lari menghindari amukan," ujarnya.
Dalam kondisi sedang berlari untuk menyelamatkan diri itu, Waras sempat terkena pukulan warga yang sudah beringas.
Baca Juga: Butuh Nyali Besar Urus Jenazah Corona, Adang Enjoy Meski Nyawa Taruhannya
"Saya kena pukul dua kali di bagian kepala belakang pas lari," ujar warga Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal itu.
Waras pun tak sempat memikirkan apa-apa selain keselamatan dirinya. "Saya mikirnya yang penting selamat dulu," ucapnya.
Direktur RSUD dr Soeselo, Guntur M. Taqwin mengatakan, Waras dan Ida Wahyu merupakan tenaga kesehatan yang bertugas memulasara jenazah pasien Covid-19.
"Mereka bertugas mulai dari proses memandikan, mengkafani sampai membawa ke pemakaman. Jumlahnya sedikit karena butuh keahlian khusus," ujar Guntur.
Guntur pun menyayangkan terjadinya peristiwa penyerangan yang dilakukan warga. Hal itu menunjukkan warga masih perlu mendapat edukasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami tidak ada maskud apa-apa. Kami ingin agar pandemi segara berakhir dengan menerapkan protokol kesehatan secara maksimal termasuk standar pemakaman, walaupun suspect, untuk mencegah penularan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, keributan terjadi saat proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Keributan terjadi pada Selasa (22/9/2020) sekitar pukul 13.45 WIB antara warga setempat dan Tim Gugus Tugas Covid-19 yang sedang melakukan memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Keributan pecah ketika ratusan warga yang menyaksikan pemakaman menyerang enam petugas dari RSUD dr Soeselo dan relawan PMI Kecamatan Bumijawa yang sedang menurunkan peti jenazah ke liang lahat.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Insentif 6 Bulan Tak Kunjung Cair, Nakes RSUD Nabire Geruduk Kantor BKAD Papua Tengah
-
Isu Larangan Hijab di RS Medistra Jakarta? DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini
-
Viral Dugaan Larangan Hijab di RS Medistra Jakarta, DPR Minta Pemerintah Segera Lakukan Ini
-
Influencer dan Nakes Dilarang Promosikan Susu Formula, Aturan Baru Berlaku!
-
Mogok Massal Dokter di Korea Selatan: Perawatan Terganggu, Pemerintah Ancam Tindakan Tegas!
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
Terkini
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin
-
Masjid Tanpa Kunci Khoiru Ummah: 24 Jam Menerima Tamu Allah
-
BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Layanan Perbankan Dialihkan
-
Cuaca Ekstrem Picu Angin Puting Beliung dan Longsor di Banyumas, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
-
Kondisi Cuaca Semarang, Diprediksi Udara Kabur Hari Ini