SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang menjadi daerah paling tidak taat terhadap protokol kesehatan di Jawa Tengah. Hal itu membuat munculnya klaster baru bermunculan. Setelah klaster pernikahan, warung dan perkantoran, kini muncul klaster takziah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan, memang sempat muncul klaster takziah di Kota Semarang. Untuk itu ia mengajak masyarakat agar taat kepada protokol kesehatan.
"Kemarin jumlah kasusnya ada lima orang," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (1/10/2020).
Menurutnya, klaster takziah bukan hanya terjadi satu kali saja, melainkan beberapa waktu yang lalu sudah pernah terjadi klaster takziah di Wonosar, Ngemplak Simongam dan Ngaliyan.
"Untuk itu, kasus klaster takziah menjadi perhatian khusus bagi Dinkes Semarang," ujarnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat, ketika ada orang yang meninggal tempat tersebut harus dilakukan sterilisasi, disinfektan dan tracking ke kontak erat dari yang bersangkutan.
"Jika hasilnya negatif dan semua sudah dipastikan menaati protokol kesehatan, silahkan untuk takziah," ucapnya.
Selain itu, ia juga tak menganjurkan saat melayat warga melakukan cipika-cipiki dan bersalaman. Hal itu dilakukan untuk jaga-jaga agar tidak terjadi penularan dari luar yang dapat mengancam warga ketika takziah.
"Nanti bisa terjadi penularan," paparnya.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Menag Fachrul Razi Jalani Pemulihan di Rumah
Terkait kasus klaster takziah, Hakam menyebutkan jika semua pasiennya sudah dinyatakan sembuh. Meski begitu, ia berpesan agar warga Semarang selalu menaati protokol kesehatan.
"Iya, mereka sudah sembuh," tandasnya.
Berdasarkan situs resmi Pemkot Semarang (siagacorona.semarangkota.go.id) total kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 8252, suspek 304, Sembuh 5482 dan meninggal sebanyak 583.
Kontributor : Dafi Yusuf
Tag
Berita Terkait
-
Direktur Bio Farma Sebut Vaksin Covid-19 Tak Hasilkan Efek Samping
-
Dokter Norman Sangat Sedih Lihat Artis Tak Bermasker Tampil di TV
-
Yoga Jadi Alternatif Tenangkan Tubuh dan Pikiran Saat Pandemi Covid-19
-
Pernah Dilarang, Akhirnya Anies Izinkan Warga COVID-19 Isolasi di Rumah
-
PM Inggris: Cara Terbaik Memerangi Covid-19 Adalah dengan Taat Aturan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik