Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:50 WIB
Anggota BPBD mengecek kondisi situs Api Abadi Mrapen yang padam di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2020). [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]

SuaraJawaTengah.id - Aktivitas pengeboran tanah di dekat Api Abadi Mrapen yang berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan diduga menjadi penyebab matinya api abadi tersebut. Setelah diselidiki aktivitas tersebut ternyata tak berijin.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko membenarkan, pengeboran tersebut tidak berijin dan pemrakarsa sumur merupakan pengusaha Alfamart.

"Masalahnya sudah ditangani oleh Polres Grobogan," jelasnya kepada Suara.com, Selasa (6/10/2020). 

Sementara itu, Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto menambahkan, jika semburan air dan gas yang muncul dari aktivitas pengeboran air tanah oleh salah satu perusahaan ini mengakibatkan sejumlah warga pusing dan mual. 

Baca Juga: Asian Para Games 2018 Dimulai dari Mrapen

"Berdasarkan laporan yang saya terima memang ada warga yang mengeluh pusing dan mual," jelasnya. 

Ia mengatakan, bau gas dan air yang bersumber dari aktifitas pengeboran memang mengeluarkan bau yang menyengat ketika pagi hari. Menurutnya, hal itu disebabkan karena angin cenderung tenang ketika pagi hari. 

"Tapi kalau sudah siang, angin sudah kencang dan baunya tidak terlalu," jelasnya. 

Menurutnya, pihak perusahaan yang mengebor air tanah tersebut telah melanggar sejumlah peraturan. Selain itu, semburan air dan gas tersebut memiliki potensi rawan terjadi kebakaran.

"Perusahaan itu juga tidak memiliki izin melakukan pengeboran air tanah, apalagi sampai keluar gasnya. Selain itu, rawan terjadi kebakaran juga, kena api sedikit saja bisa kebakaran itu," jelas dia.

Baca Juga: Yayuk dan Yustedjo Awali Pawai Obor Asian Games 2018

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai, perihal matinya Api Abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan diduga karena disebabkan terdapat pengeboran ilegal. 

"Di sekitar situ memang banyak pengeboran gas ilegal," jelasnya. 

Ia menyebutkan, sampai hari ini pihaknya masih menyelidiki sebab matinya Api Abadi Mrapen.

Beberapa tim telah ia terjunkan untuk meneliti kasus tersebut secara pasti. Meski demikian, ia mengakui jika matinya Api Abadi Mrapen banyak kemungkinan. 

"Kita belum taun pasti apa sebabnya. Kita masih mendalami," ucapnya. 

Meski begitu, ia membenarkan jika di daerah tersebut banyak titik pengeboran gas ilegal. Bahkan, beberapa warga juga didapati membuat lubang sendiri di dekat kawasan Api Abadi Mrapen. 

"Kalau yang ijin resmi tidak ada karena letaknya itu jauh-jauh," imbuhnya. 

Jika yang menjadi penyebab Api Abadi Mrapen mati adalah pengeboran ilegal, makan Ganjar akan menindak tegas pengebor ilegal di kawasan itu. 

"Kalau yang ilegal pasti kita akan tindak tegas. Kita akan suruh tutup kembali," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More