Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 07 Oktober 2020 | 18:09 WIB
Ketika massa aksi melempari batu ke arah gedung DPRD Jateng pada Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Ribuan aksi massa pendemo yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Semarang berlangsung ricuh.

Sekitar 10 menit, sekelompok massa melempari petugas menggunakan batu dan botol air mineral. Bahkan, massa aksi juga melempar flare warna merah ke gedung DPRD Jawa Tengah. 

Akibat dari pelemparan batu itu, dua lampu yang berada di halaman gedung DPRD Jateng pecah. Selain itu, pagar gedung DPRD Jateng juga ambruk. 

Terlihat koordinator aksi sempat menenangkan massa yang berada di luar gedung. Namun Koordinator mereka tak dihiraukan oleh sekelompok massa tersebut. Mereka tetap melanjutkan lemparan batu ke arah gedung DPRD Jateng. 

Baca Juga: Demo Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Bandung Berujung Rusuh

Kapolrestabes Semarang, Kombes Auliansyah melalui pengeras suara menghimbau massa aksi agar bersabar. Namun, sekelompok massa aksi tersebut tak menghiraukan seruan tersebut. 

"Kenapa dirusak, aksi masa tolong bersabar," jelasnya melalui pengeras suara, Rabu (7/10/2020). 

Beberapa saat kemudian, dua mobil water canon milik polisi mulai menyemprotkan air ke arah massa aksi. Selain itu, gas air mata untuk membubarkan massa aksi. 

Pantauan, Suara.com, Rabu (7/10/2020) massa dan polisi terlibat aksi kejar-kejaran. Terlihat beberapa massa aksi juga ditahan oleh polisi. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Baca Juga: Demi NU, Said Aqil Serukan Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Load More