Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 12 Oktober 2020 | 14:46 WIB
Perwakilan Buruh di Kota Semarang gelar Topo Ngligo (Suara.com/DafiYusuf) 

SuaraJawaTengah.id - Buruh di Kota Semarang menggelar aksi Topo Ngligo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, hal itu sebagai bentuk perlawanan pada sikap dan putusan Gubernur Jateng yang bakal menggelar sosialisasi UU Cipta Kerja pada hari ini.

Ketua DPW FSPMI KSPI jateng, Aulia Hakim mengatakan, meskipun terjadi aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh elemen buruh, mahasiswa dan bahkan pelajar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru mendukung kebijakan Presiden Jokowi. 

"Dirinya memilih untuk mendukung Jokowi dengan dikeluarkannya surat dari Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 000/2776," jelasnya, Senin (12/10/2020). 

Menurutnya dalam situasi saat ini seluruh elemen bangsa sedang bekerja keras melawan DPR RI yang memaksakan pengesahan UU Omnibus Law pada tanggal 5 Oktober 2020. 

Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker di Medan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Keterlibatan KAMI

"Bahkan Omnibus Law ini sejak awal pembentukannya sudah bermasalah, mulai dari proses yang tidak memenuhi syarat pembentukan perundang-undangan serta isi materi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945," ucapnya. 

Ia menambahkan, pembahasan UU Omnibus Law juga terkesan kejar tayang. Menurutnya kebijakan tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan. 

"Kebijakannya kejar tayang. Tidak sesuai dengan demokrasi," imbuhnya. 

Oleh sebab itu, lanjut Aulia, kurang bijak jika pemerintah Provinsi Jateng pada saat UU Cipta Kerja ini dipersoalkan oleh seluruh elemen masyarakat bangsa justru pemerintah Provinsi Jateng melakukan sosialisasi. 

"Untuk itulah kami dari Perda KSPI Provinsi Jawa Tengah tidak akan menghadiri undangan tersebut dan menggelar Topo Ngligo,"katanya. 

Baca Juga: Viral Ketua DPRD Tak Hafal Pancasila, Warganet: Malunya sampai Ulu Hati

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More