Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 Oktober 2020 | 08:52 WIB
Pembangunan jogging track di kawasan hutan mangrove Tambak Rejo, Kota Semarang, Sabtu (10/10/2020). (Suara.com/Budi Arista Romadhoni)

Ia mengatakan di kawasan hutan mangrove tersebut saat ini baru proses dibangun jogging track sepanjang 225 meter. Jooging track diharapkan dapat menjadi lokasi wisata wisata andalan di tambak rejo. 

"Apalagi nanti di tambak lorok juga menjadi wisata bahari. Pasti ekonomi kita juga akan terangkat, dan tidak melulu mengandalkan hasil laut," katanya. 

Kemudian untuk mendukung kampanye mencintai lingkungan, CAMAR sudah menyiapkan 3000 bibit mangrove. Nantinya, wisatawan yang datang wajib menanam mangrove sebagai bentuk peduli dengan lingkungan pesisir. 

"Nanti kita mau buat paket wisata, semua yang berwisata dapat pelayanan gratis diantar ke lokasi mangrove. Namun setiap wisatawan wajib beli bibit mangrove dan ditanam sendiri di sana. Jadi kita berikan edukasi menjaga lingkungan pesisir," ucapnya. 

Baca Juga: Duh! Klaster Covid-19 Ponpes Juga Terjadi di Kota Semarang

Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR menyiapkan bibit mangrove di Tambak Rejo, Kota Semarang, Sabtu (10/10/2020). (Suara.com/Budi Arista Romadhoni)

Sementara itu, Community Development Officer ITS Pertamina MOR IV Semarang, Aryo Aji Asmoro yang menjadi pendamping Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR berharap program CSR Pertamina bisa bermanfaat dan meningkatkan ekonomi para nelayan. 

"Semoga dari CSR pertamina khususnya edu park ini bisa mejadi kebanggaan masyarakat tambak rejo," kata Aryo. 

Load More