Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:20 WIB
Ilustrasi Warung. [Berita Jatim]

SuaraJawaTengah.id - Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo menutup sementara operasional sebuah warung soto di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres. Penutupan dilakukan karena terjadi penularan virus Corona. 

Klaster penularan Covid-19 terjadi di salah satu warung soto itu, dan patut diwaspadai oleh semua pihak. Pasalnya seorang penjual soto tersebut tertular Covid-19 oleh pelanggannya sendiri.

Dengan demikian, masyarakat yang pernah membeli makanan di warung tersebut pada 1-8 Oktober 2020 diminta menghubungi Puskesmas Purwodiningratan atau Kelurahan Kepatihan Kulon.

Di samping itu, mereka juga melacak siapa saja pelanggan yang sempat berkontak sebelum pemilik warung soto terkonfirmasi tertular.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pihaknya memasang papan pengumuman di depan warung tersebut.

“Pemilik warung soto ini merupakan pengembangan tracing yang dilakukan oleh teman-teman puskesmas. Jadi, bukan kasus induk. Apapun itu, kami akan berupaya melacak siapa saja yang berkontak guna memutus rantai persebaran virus SARS CoV-2,” kata Siti dilansir dari Solopos.com, Selasa (13/10/2020).

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan klaster ini bermula dari pemilik warung soto di Jebres, Solo, yang diketahui tertular Covid-19 dari pelanggannya.

Kisah itu berawal dari satu keluarga asal Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres yang hendak melakukan uji swab mandiri di salah satu laboratorium swasta di Solo, pada Minggu (4/10/2020).

Tertular Pelanggan

Baca Juga: XL Axiata Pastikan Karyawan di Yogyakarta Tidak Tertular Covid-19

Saat perjalanan menuju laboratorium, keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak itu mampir makan di warung soto tersebut. Rupanya, hasil uji swab ketiganya dinyatakan positif Covid-19.

“Mereka itu uji swab mandiri karena salah satunya sudah uji cepat alias rapid test dan hasilnya positif pada dua hari sebelumnya, yakni Jumat (2/10/2020). Nah, hasil uji swab mandiri keluar pada Selasa (6/10/2020), ketiganya positif. Kami lalu tracing dan ketemu kontak di warung soto itu. Ada 3 orang di warung soto yang diambil swab dan salah satunya positif, yakni pemiliknya. Kami notis pada Sabtu (10/10/2020),” terang Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Solo itu.

Lebih lanjut dikatakannya, pemilik warung soto itu kesehariannya hanya beraktivitas di warung. Karena itulah, Satgas kesulitan melacak pelanggan yang berkunjung selama rentang waktu tersebut.

Tetapi sampai Selasa (13/10/2020) siang, pihaknya belum mendapatkan laporan dari pelanggan yang mengaku sempat berkontak dengan bakul soto di Jebres, Solo, yang dikhawatirkan menjadi klaster baru penularan Covid-19.

“Jadi koordinasi lintas puskesmas, mengingat warung soto ini adalah ekor dari kasus di Kelurahan Mojosongo. Kami masih akan terus memperdalam kontak-kontaknya. Keluarga yang di Mojosongo ini, sang ayah bekerja harian di Ponorogo. Dia juga pesepeda yang aktif,” ucap Ning.

Load More