Budi Arista Romadhoni
Senin, 19 Oktober 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi warga menggunakan masker. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJawaTengah.id - Sariman, 60, kian mawas diri. Masker tak pernah lepas menutup hidung hingga dagunya ketika dia berada di luar rumah.

Ketika berbincang dengan orang lain, bapak satu anak dan dua cucu itu tetap mengatur jarak. Hal itu dia lakukan dimanapun tempat tak terkecuali selama menjalankan tugas sehari-harinya sebagai Kaur Umum Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Klaten.

Kebiasaan melakukan protokol kesehatan itu memang sudah dilakukan Sariman sejak ada pandemi Covid-19. Apalagi, statusnya sebagai salah satu tokoh masyarakat di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo itu.

Namun, kebiasaan melakukan protokol kesehatan itu kian dia ditingkatkan setelah dinyatakan sembuh dari terpapar virus corona pada 9 September lalu. Hal itu pula dilakukan oleh seluruh anggota keluarganya.

“Harus tetap mawas diri. Harus mengetahui kondisi siapa yang diajak jagongan,” kata Saiman dilansir dari Solopos.com di Desa Duwet, Minggu (18/10/2020).

Sariman juga tak lupa menjaga kebugaran tubuhnya. Saban akhir pekan tiba dan istrinya tak menerima pesanan katering, Sariman mengisi waktunya dengan berolahraga.

“Sekarang juga rutin ke sawah. Di sawah itu bisa menjadi sarana olahraga juga karena menggerakkan seluruh anggota tubuh,” kata dia.

Kronologi Terpaparr Covid-19

Sariman terkonfirmasi positif Covid-19 pada 28 Agustus lalu berbarengan dengan belasan orang lainnya termasuk empat perangkat desa di Duwet. Dari belasan orang itu, ada lima perangkat desa termasuk Sariman dan satu tenaga harian lepas di desa setempat yang dinyatakan positif terpapar virus corona.

Baca Juga: Ini Dia Golongan Darah yang Lebih Tahan Terhadap Covid-19

Mereka terkonfirmasi positif dari hasil swab test kepada puluhan orang yang digelar di kantor desa setempat tiga hari sebelumnya. Tes itu dilakukan dari hasil tracing orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan salah satu perangkat Desa Duwet yang meninggal dunia pada 23 Agustus dan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sariman menjalani perawatan di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dan ditempatkan pada bangsal khusus merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kali pertama dinyatakan positif Covid-19, Sariman hanya fokus berdoa dan bertekad bisa sembuh dari Covid-19 dan berkumpul lagi dengan keluarnya.

Tekadnya untuk sembuh itu membuat Sariman mematuhi semua saran dokter. Obat dan vitamin yang diberikan kepadanya dia konsumsi. Begitu pula dengan aneka menu makanan yang disajikan perawat secara rutin.

“Saya tidak menyangka ternyata bisa menghabiskan setiap makanan yang disajikan,” ungkap dia.

Olahraga Ringan

Sariman juga mengisi hari-harinya menjalani isolasi di rumah sakit dengan berolahraga ringan pada lorong bangsal saban pagi, siang, serta sore selepas dia menjalankan ibadah salat.

Load More