Alhasil, aktivitasnya selama menjalani isolasi di rumah sakit kebanyakan diisi dengan beribadah, olahraga, serta makan. Komunikasi melalui ponsel juga intensif dia lakukan. Tak hanya keluarganya, Sariman juga intensif berkomunikasi dengan perangkat desa lain yang juga sedang berjuang melawan Covid-19.
Meski motivasinya untuk sembuh tinggi, Sariman sempat tertekan selama menjalani isolasi di rumah sakit. Dua orang yang merupakan tetangga kamar tidurnya yang juga pasien Covid-19 meninggal dunia. Tak ingin berlarut-larut, Sariman memilih pindah kamar dan diizinkan perawat.
Setelah 11 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Sariman dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada 9 September. Tiba di rumah, Sariman tetap mematuhi ketentuan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah sekitar 14 hari. “Pada 28 September saya dinyatakan sudah bebas dan satu hari setelahnya atau pada 29 September saya kembali masuk kerja,” kata Sariman.
Bersyukur Tak Rasakan Stigma
Sariman bersyukur bisa diberikan kesembuhan dan terbebas dari Covid-19. Begitu pula dengan anak dan seorang cucunya yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah juga sudah dinyatakan sembuh.
Rasa syukurnya kian meningkat ketika tak ada stigma yang dia rasakan lantaran pernah terpapar virus corona. “Kebetulan di desa kami orang-orangnya saling menjaga dan memotivasi. Setelah saya sembuh dan bertemu lagi dengan tetangga itu tetap biasa saja. Tidak sampai dijauhi atau bahkan dikucilkan,” kata dia.
Camat Wonosari, M. Nur Rosyid, mengakui Wonosari menjadi wilayah kecamatan dengan warga terpapar virus corona terbanyak di Klaten. Sejak awal kasus Covid-19 hingga kini ada 119 warga Wonosari yang terpapar Covid-19.
Dari jumlah itu, 80 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara, di Desa Duwet sendiri ada lebih dari 60 warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Nur Rosyid menjelaskan nyaris tak ada kasus stigma yang dialami warga Wonosari terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah hingga dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Ini Dia Golongan Darah yang Lebih Tahan Terhadap Covid-19
Selama menjalani isolasi mandiri, para tetangga saling mendukung dengan menyiapkan logistik kepada pasien beserta keluarganya. “Kami rutin berikan penyuluhan. Setiap saat kami selipkan penyuluhan agar warga tidak terlalu takut dengan Covid-19 tetapi tetap waspada dengan membiasakan diri melakukan adaptasi baru,” ungkap dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota