Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Rabu, 21 Oktober 2020 | 13:52 WIB
Bawang Putih. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Paparan bawang putih dapat meninggalkan sensasi gatal atau panas di kulit. Pertanyaannya adalah, kenapa hal itu bisa terjadi?

Dikutip dari Hellosehat.com, bawang putih ternyata mengandung agen kimia bernama diallyl disulfide yang dapat mengiritasi. Saat terpapar dengan bahan tersebut, muncul reaksi panas, terbakar, dan gatal pada kulit.

Tidak hanya menyebabkan gatal dan panas, American Academy of Dermatology juga menyebut bahwa iritasi akibat bawang putih bisa memicu eksim.

Eksim pada tangan atau dikenal juga dengan dermatitis kontak, setelah memegang bawang putih akan menyebabkan kulit sensitif, gatal, kering, dan dipenuhi ruam.

Baca Juga: Bisa Mendetoks Tubuh, Ini 5 Manfaat Makan Bawang Putih saat Perut Kosong!

Selain itu, efek panas dan gatal pada tangan setelah memegang bawang putih tidak hanya disebabkan oleh zat iritan diallyl disulfide, tetapi juga bisa karena kondisi reaksi alergi.

Meskipun jarang, bawang putih juga masuk ke dalam daftar makanan yang bisa menyebabkan alergi.

Reaksi alergi pada bawang putih tidak hanya muncul ketika bawang dimakan tetapi juga bisa terjadi ketika kulit bersentuhan langsung dengan bawang putih yang sudah dikupas.

Gejala alergi bawang putih dapat muncul dengan cepat setelah atau dalam waktu dua jam setelah bersentuhan dengan bumbu dapur tersebut. Gangguan kulit, seperti gatal dan panas di tangan ataupun seluruh tubuh dapat muncul saat memegang atau memakan bawang putih.

Sementara gejala kesemutan, pilek, bersin, mual dan muntah, bersin, diare, serta kram perut hanya akan muncul setelah bawang putih dimakan. Bila setelah makan bawang timbul sesak napas, segera minta bantuan medis. Ini merupakan gejala alergi yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Gara-gara Keanu, Gatal Selangkangan Trending di Twitter

Load More