SuaraJawaTengah.id - Ada-ada saja cara orang bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19. Kali ini, ramai diberitakan tentang banyaknya pemuda di Amerika Serikat yang nekat dan dengan sengaja membuat tubuhnya terpapar infeksi Covid-19.
Dilansir Oddity Central, sejumlah mahasiswa di Universitas Brigham Young Idaho sengaja menularkan tubuhnya dengan Covid-19 agar saat sembuh, tubuh menghasilkan sel atau plasma antibodi Covid-19 yang nantinya bisa dijual kepada khalayak umum.
Dari situ, mereka akan mendapatkan uang tunai dari tindakan menjual 'plasma darah'nya.
Mengetahui fenomena itu, pejabat Universitas Brigham Young langsung melakukan penyelidikan agar bisa mengantisipasi sedini mungkin dan mencegah aksi nekat yang dilakukan sejumlah mahasiswanya.
Pejabat kampus juga mengaku mengutuk keras perilaku mahasiswanya dan mengumumkan akan menangguhkan kelulusan mahasiswa yang ketahuan secara sengaja menyuntikkan Covid-19 pada tubuhnya.
"Universitas saat ini sedang menyelidiki insiden di kampus, dan telah mendesak mahasiswa untuk tidak menempatkan diri mereka sendiri dan orang lain pada risiko-risiko, karena risiko tersebut tidak sebanding dengan imbalannya," tegasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, tidak pernah ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi mahasiswa yang sebanding dengan membahayakan keselamatan mereka. Bahkan, pihak kampus mengaku siap membantu jika ada mahasiswa yang terganjal masalah ekonomi.
Di Idaho sendiri, ada beberapa pusat donasi yang ingin membayar plasma antibodi Covid-19 demi membuat mereka kebal dari wabah. Bahkan ada satu pusat donasi yang dekat dengan kampus, yang siap membayar 100 dolar (setara dengan Rp 1,4 Juta) demi mendapatkan satu kantong plasma antibodi Covid-19.
Pemberian uang itu memang sengaja dilakukan sebagai ucapan terima kasih secara khusus kepada pihak yang dianggap telah menyelamatkan nyawa di masa pandemi.
Baca Juga: Loncat dari Ambulans, Pasien Covid-19 Berbaur dengan Pendemo UU Cipta Kerja
Sementara menurut Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, plasma darah orang yang pernah terinfeksi positif Covid-19 mungkin efektif dalam mengobati Covid-19.
Adapun, hingga Selasa (20/10/2020) kemarin, Universitas Brigham Young telah mengkonfirmasi ada 119 kasus mahasiswa aktifnya yang tertular Covid-19 dan 20 kasus karyawan aktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara