SuaraJawaTengah.id - Cium tangan menjadi budaya orang Indonesia. Prilaku tersebut untuk menunjukan sebagai penghormatan kepada para orang tua, guru dan kiai atau alim ulama.
Namun di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini budaya itu disarankan untuk tidak dilakukan. Sebab, akan terjadi kontak langsung. Sementara kita dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan menerapkan ptotokol kesehatan dengan ketat.
Hal itu guna mencegah penyebaran virus korona yang hingga saat ini kasusnya semakin meningkat.
Di sebuah pondok pesantren di Kota Tegal, seperti Pondok Pesantren Al Munawwaroh harus meniadakan sementara budaya jabat tangan dan cium tangan kepada kiai, nyai, ustaz dan ustazah.
Baca Juga: Alhamdulillah! 44 Orang di Ponpes Raudhatul Hasanah Sembuh dari Covid-19
Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwaroh, KH Mukhtar Khudori mengatakan, di masa pandemi pihaknya tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat di dalam pondok.
Menurutnya, protokol kesehatan juga diterapkan pada saat pembelajaran. Di antaranya santri harus jaga jarak atau physical distancing, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
"Selama pandemi ini juga, santri kita dilarang keluar masuk pondok pesantren. Santri stay di pondok. Wali murid yang mau berkunjung juga ada jadwal tertentu dan tidak boleh langaung ketemu anaknya. Uang jajan santri juga dikirim lewat rekening," KH Mukhtar dilansir dari Ayotegal.com, Rabu (28/10/2020).
Terlebih, pondok yang berisi 110 santri itu banyak yang berasal dari luar kota, seperti Banjarnegara, Cilacap, Pekalongan, Pemalang dan Brebes.
Selain itu, selama pandemi, pihaknya juga memberikan aturan untuk sementara waktu tidak boleh cium tangan dengan kiai, nyai, ustaz, ustazah.
Baca Juga: Dua Bocah di Brebes Ini Nekat Curi Pisang, Ngakunya Buat Beli Obat
"Budaya di masjid juga sama. Setelah salat berjemaah juga tidak diperkenankan untuk berjabat tangan dan cium tangan terlebih dahulu," bebernya.
Berita Terkait
-
Sejumlah 14 Ribu Warga Jateng Mudik Gratis! Gubernur Luthfi Lepas Rombongan di Jakarta
-
Relaksasi Pajak Kendaraan Bermotor, Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak dan Denda
-
Wisata Religi: Menyusuri Jejak Pemuka Agama Terkemuka di Tasikmalaya
-
Buntut Pelanggaran Berulang, Legislator PKB Dorong Komisi III DPR Panggil Kapolda Jateng
-
Kembangkan Potensi Desa, Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang