SuaraJawaTengah.id - Adanya kabar yang menyebut bakal dibangunnya pabrik produsen mobil listrik di Kabupaten Batang, ternyata hingga kini belum diketahui pasti oleh pemerintah setempat.
Meski begitu, Bupati Batang Wihaji menyambut baik kabar produsen mobil listrik asal negeri Paman Sam yang akan membangun pabrik baterai di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Wihaji sendiri menilai, perizinan mobil Tesla menjadi urusan para dewa atau petinggi pemerintah pusat.
"Kalau pun kabar itu benar, kami di Batang siap memberikan pelayanan yang terbaik ke semua investor, tidak hanya mobil Tesla," katanya seperti dilansir Ayobatang.com-jaringan Suara.com.
Wihaji menjelaskan, pengerjaan proyek KIT Batang sudah berjalan sangat cepat sesuai dengan aturan, karena sebentar lagi pemerintah akan mempercepat melakukan groundbreaking agar secepatnya para investor bisa masuk.
"Kita pastikan semunya sudah dipercepat. InsyaAllah semua berjalan paralel begitu juga dengan perizinanya yang semua sudah on the track," katanya.
Ia pun mengungkapkan, pengelolan kawasan minggu ini sudah terbentuk Joint venture (JV) KIT Batang untuk mengatur tenant yang mau masuk.
"Sesuai perintah Presiden Jokowi tidak boleh mempersulit investor, Kalau ada kesulitan perizinan akan diambil alih BKPM," katanya.
Dia mengemukakan, jika dalam perizinan investor ada yang belum terpenuhi, secepatnya akan diselesaikan terpenting tidak melanggar aturan.
Baca Juga: Benarkah Pabrik Mobil Listrik Tesla Bakal Dibuat di Batang? Ini Kata Ganjar
"Tidak harus menunggu selesai perizinan baru dibangun, semua akan berjalan paralel sehingga selesai bersamaan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, produsen mobil listrik Tesla telah mendekati Pemerintah Indonesia untuk menanamkan investasi di Tanah Air, demikian dilaporkan Reuters Senin (5/10/2020). Meski demikian diskusi ini masih dalam tahap awal.
Plt Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Ayodhia Kalake mengatakan Tesla telah menghubungi pemerintah Indonesia secara informal tentang kemungkinan investasi.
"Itu masih diskusi awal dan belum detail. Kami perlu diskusi lebih lanjut dengan Tesla,” kata Ayodhia Kalake.
Rencana Tesla untuk Indonesia tentunya bukan tanpa dasar. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan penghasil nikel yang merupakan komponen utama dalam membuat baterai kendaraan listrik.
Selain itu, Indonesia tengah berupaya untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik secara lokal dan selanjutnya memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Pemerintah per 1 Januari 2020 juga telah melarang ekspor nikel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
Terkini
-
Ratusan PWNU-PCNU Kompak Ikuti Kiai Sepuh, Posisi Gus Yahya Menguat
-
AgenBRILink dan Kanal Digital Jadi Penggerak Inklusi Keuangan di Usia 130 Tahun BRI
-
10 Rekomendasi Hidden Gem Semarang, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
-
5 Fakta Penemuan Bayi yang Dibuang di Tempat Sampah di Puri Pati
-
Saldo DANA Kaget: Raih Kesempatan Rp129 Ribu dari 4 Link Spesial!