Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 28 Oktober 2020 | 16:31 WIB
Logo Tesla. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Kabar baru datang dari dunia manufaktur di Indonesia. Kabarnya salah satu perusahaan besar mobil listrik di dunia bakal membuat sebuah pabrik di kawasan industri terpadu Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku belum dihubungi secara langsung oleh pihak Tesla maupun pemerintah pusat. Ganjar justru mendengar pabrik Tesla akan dibangun di Batang dari pemberitaan media. 

"Saya baru dengar Tesla dari pemberitaan media," jelasnya ketika dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020). 

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri. Ia mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima informasi soal pembangunan pabrik Tesla di Batang. 

Baca Juga: Waduh! Pandemi Covid-19, Kekerasan Terhadap Anak di Wonogiri Meningkat

"Saya belum mendapatkan informasi yang cukup soal rencana pabrik mobil Tesla," ucapnya. 

Menurutnya, soal pembangunan pabrik Tesla di Kabupaten Batang masih dalam proses penjajakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau kemenperin untuk pembangunan pabrik Tesla. 

"Mungkin masih taraf penjajakan oleh BKPM dan kemenperin," imbuhnya. 

Meski belum mengetahui informasi pabrik Tesla secara pasti, Ratna mengaku berharap pabrik Tesla di Kabupaten Batang segera terealisasi dengan tema dan konsep yang telah digagas oleh pemerintah pusat. 

"Tentunya kita berharap segera bisa beroprasi pabrik Tesla di Batang," ucapnya. 

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Mengapa Ganjar Pranowo Dapat Kado?

Diberitakan sebelumnya, produsen mobil listrik Tesla telah mendekati Pemerintah Indonesia untuk menanamkan investasi di Tanah Air, demikian dilaporkan Reuters Senin (5/10/2020). Meski demikian diskusi ini masih dalam tahap awal.

Plt Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Ayodhia Kalake mengatakan Tesla telah menghubungi pemerintah Indonesia secara informal tentang kemungkinan investasi. 

"Itu masih diskusi awal dan belum detail. Kami perlu diskusi lebih lanjut dengan Tesla,” kata Ayodhia Kalake.

Rencana Tesla untuk Indonesia tentunya bukan tanpa dasar. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan penghasil nikel yang merupakan komponen utama dalam membuat baterai kendaraan listrik.

Selain itu, Indonesia tengah berupaya untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik secara lokal dan selanjutnya memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Pemerintah per 1 Januari 2020 juga telah melarang ekspor nikel.

Pada September lalu pemerintah mengumumkan telah sepakat dengan LG Chem Korea Selatan dan Kontemporer Amperex Technology Ltd (CATL) dari China untuk membangun pabrik baterai lithium.

Tesla sendiri sadar bahwa Asia merupakan pasar potensial. Setelah membangun pabrik di China, Tesla disebut akan mendirikan pabrik di India pada 2021 mendatang. Belum diketahui apa rencana Tesla di Indonesia.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More