SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Arab Saudi sudah kembali membuka pelaksanaan ibadah umrah mulai 1 November 2020 setelah ditutup selama sekitar sembilan bulan akibat wabah Covid-19.
Kebijakan tersebut disertai dengan sejumlah persyaratan ketat terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini membuat biaya umrah melonjak.
Manajer Biro Umrah Mutiara Azra Kota Tegal, Hadna Rizanggi menyambut baik kebijakan pembukaan kembali ibadah umrah.
Meski demikian, menurut dia, terdapat sejumlah persyaratan tambahan yang menjadi kendala bagi biro umrah di Indonesia.
"Banyak persyaratan tambahan, salah satunya usia jemaah umrah dibatasi 18 tahun sampai 50 tahun. Padahal di Indonesia, kebanyakan orang baru berpikir untuk umrah setelah berusia 50 tahun," kata Hadna kepada Suara.com, Senin (2/11/2020).
Persyaratan lainnya, lanjut Hadna, yakni jemaah umrah harus dites swab dulu sebelum diberangkatkan. Mereka juga wajib menjalani karantina selama tiga hari sebelum berangkat dan setiba di Jeddah atau Madinah.
Kemudian, selama menjalankan umrah, jemaah umrah diwajibkan memakai hotel bintang 4 atau 5 dan kamar yang ditempati maksimal diisi dua orang.
"Persyaratan-persyaratan tersebut otomatis membuat biaya umrah ada kenaikan. Kalau sebelum Covid-19 biaya umrah berkisar Rp30 juta, sekarang dengan adanya persyaratan tambahan, biaya bisa naik sampai Rp40 juta. Hampir sama dengan biaya haji," ujarnya.
Dengan adanya aturan terbaru tersebut, Hadna mengaku belum berani untuk memberangkatkan jemaah umrah, baik jemaah umrah yang sebelum tertunda berangkat pada Februari lalu maupun jemaah pendaftar baru.
Baca Juga: KPU Riau Sosialiasi Pilkada ke Warga Suku Akit, Kepala Dusun: Mari Menyucuk
"Kami belum berani memberangkatkan, karena di sana saja masih ada yang tertahan, 100 orang. Insya Allah kita baru berani memberangkatkan Februari 2021 karena kami akan lihat dulu, barangkali kebijakannya nanti bisa berubah lagi, terutama soal usia. Mudah-mudahan direview," ucapnya.
Adapun terakit aturan lain seperti tes swab dan karantina, Hadna mengatakan pihaknya tetap harus mengikuti karena sudah menjadi kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
"Kemudian biaya jadi lebih mahal mau gimana lagi. Setidaknya ada titik terang bisa berangkat. Aturan lainnya ya kami juga harus ikuti untuk pencegahan Covid-19," ucapnya.
Kontributor : F Firdaus
Tag
Berita Terkait
-
UMP DKI 2021 Naik, Anies: Banyak Usaha Tumbuh Pesat Karena Pandemi
-
Ahli Virologi Ungkap Rahasia Vaksin Covid-19 Bisa Dibuat Sangat Cepat
-
Pontianak Zona Merah Corona, Sutarmidji Minta Tempat Keramaian Ditutup
-
2 November: Testing Anjlok, Kasus Corona Indonesia Tambah 2.618 Orang
-
Mayapada Hospital Buka PCRR Center bagi Pasien yang Sembuh Covid-19
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan