Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 04 November 2020 | 17:54 WIB
Salah satu peserta Festival Dalang Cilik 2020 Kabupaten Banyumas menampilkan cerita pewayangan di Gedung Kesenian Sutedja Purwokerto, Rabu (4/11/2020). (Suara.com/Anang Firmansyah) 

Saat ini menurutnya dalang di Kabupaten Banyumas jumlahnya tidak banyak. Hanya ada dua dalang muda yang saat ini sedang populer.

"Dalang Jedher dan Jegrak. Usianya masih muda 23 dan 25 tahun. Yang lain dalang lokal yang masih ada tapi tinggal sedikit. Makanya diadakan acara ini," ujarnya.

Pada acara tersebut, diikuti oleh 7 peserta yang berasal dari enam eks kawedanan dan satu dari kotip. Seluruhnya adalah warga Kabupaten Banyumas.

"Usia yang dilombakan dari umur 12 sampai 15 tahun. Penilaiannya mulai dari Suluk kemudian memainkan wayangnya, vokal lalu kecreknya. Ceritanya masing-masing peserta berbeda. Dan mereka datang kesini cuma dalangnya saja, kami dari panitia sudah menyiapkan kelir, pengiring dan wayangnya," terangnya.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman Ki Seno Nugroho, Penuh Haru dan Duka Mendalam

Dalam perlombaan tersebut juga memperebutkan uang tunai sebesar Rp5.500.000 ribu untuk juara satu sampai juara harapan empat mendapatkan Rp2.000.000 ribu.

"Intinya seluruh peserta mendapatkan uang pembinaan. Agar stimulus anak-anak ini lebih semangat," katanya.

Salah satu peserta Festival Dalang Cilik 2020, Arkananta Jaluningrat Putra Nugraha mengatakan persiapan untuk mengikuti lomba ini selama dua bulan.

"Yang dipersiapkan itu mental terus wayang-wayang yang diperlukan," katanya.

Ia tertarik wayang sejak berusia balita karena kakeknya merupakan seorang dalang. Bahkan pada umur lima tahun ia telah mengikuti ajang perlombaan dalang cilik.

Baca Juga: Hendi Positif Covid-19, Tim Pemenangan Pastikan Kampanye Jalan Terus

"Saya sudah menguasai dua cerita pewayangan. Tapi pada pentas kali ini saya membawakan cerita Dasamuka Gugur. Ceritanya tentang Rama Wijaya menang melawan Dasamuka Rahwana yang gugur," tandasnya. 

Load More