Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 05 November 2020 | 12:20 WIB
Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr. Lala Cantiq saat memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker. (Suara.com/RS Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) terus digalakkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Prokes dibentuk dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau kesehatan.

Salah satunya dengan penggunaan masker kain saat beraktivitas. Namun, penggunaan masker juga tak bisa asal-asalan, hal itu dijelaskan Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr. Lala Cantiq.

Penggunaan masker kain hendaknya tidak lebih dari dua jam. Pasalnya, kuman yang menempel di masker dapat kembali terhirup melalui saluran pernafasan.

Baca Juga: Hendi Positif Covid-19, Tim Pemenangan Pastikan Kampanye Jalan Terus

"Tidak dibenarkan, dalam penggunaan masker lebih dari dua jam. Tiap dua jam, harusnya masker diganti," kata dr Lala, Kamis (05/11/2020).

Dirinya sering melihat, masyarakat menggunakan masker sehari penuh. Bahkan, dalam kondisi bekerja masker dipakai secara terus menerus. Parahnya lagi, ada masyarakat yang hanya memiliki satu masker untuk digunakan.

"Idealnya, dalam satu hari itu tiap orang membawa tiga masker. Sehingga, bisa dipakai secara bergantian dalam satu hari tersebut. Setelah itu, pulang ke rumah bisa dicuci," paparnya.

Selain itu, kata Lala, masker kain yang digunakan juga tidak boleh sembarang kain. Melainkan, masker kain anti bacterial. Sehingga, dapat menangkal yang menempel.

"Jangan gunakan masker kain yang tidak anti bacterial. Itu sama saja, bahkan justru mengganggu pernafasan dan tidak efektif menangkal kuman. Pilihlah masker kain dengan bahan anti bacterial sehingga mampu membunuh kuman," tutur dokter berparas cantik itu.

Baca Juga: Viral, Ustad Ujang Bustomi Kejar Dukun Santet Hingga ke Bumiayu Jawa Tengah

Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan masker jenis scuba. Selain tidak disarankan oleh pemerintah, masker dari bahan scuba juga cenderung tipis dan tidak dapat menangkal partikel kuman.

"Terpenting sesuai itu masker kain anti bacterial. Karena murah, dan dapat digunakan beberapa kali dibandingkan dengan masker medis" tegas Lala.

Kontributor: RS Prabowo

Load More