SuaraJawaTengah.id - Terdapat konsep angkringan unik, yang tak lazim di Semarang. Angkringan itu terletak di tempat wisata villa dan Camping Ground Pinus Kenteng di dusun Kenteng Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Angkringan yang bernama 'Dome Pinus' ini memiliki konsep angkringan yang cukup menarik. Dimana pengunjung bisa nangkring sekaligus kamping di dalam hutan.
Salah satu pengelola wisata Villa dan Camping Ground Pinus Kenteng, Dimas Sapundani menceritakan ide membuat angkringan tersebut.
Ia mengaku angkringan tersebut bermula untuk mencari penghasilan agar tetap hidup di tengah pandemi Covid-19.
"Kami masih ingat selama pandemi, tempat penginapan sepi banyak acara yang dibatalkan. Dari maret sampai juni pekerjaan kami hanya membersihkan lokasi saja," ujarnya saat dihubungi suarajawatengah.id pada Selasa (3/10/2020).
Ia pun melanjutkan, angkringan yang dibuka sejak awal Juli ini memang sengaja mengambil konsep tersebut, supaya dapat menarik pengunjung yang datang.
"Angkringan kan sudah banyak bahkan ribuan di area di kabupaten Semarang. Karena kami memiliki property tenda, maka kami manfaatkan untuk membuka angkringan ala-ala kemper," ucapnya.
Tak disangka respon dari masyarakat setelah kami posting pertama di media sosial cukup mengejutkan. Akhirnya, banyak pengunjung yang datang.
"Mungkin karena masyarakat juga sudah bosen yaa, berbulan-bulan di rumah saja. Mereka juga butuh liburan," katanya.
Baca Juga: Suaminya Tewas Dikeroyok di Dalam Tahanan, Wanita Ini Mengadu ke LBH Solo
Adapun mengenai menu makanan dan harga, menurut dimas seperti angkringan pada umumnya hanya saja konsepnya berbeda.
"Harga makanan di sini cukup terjangkau mulai dari Rp 1500 sampai Rp 12.000. Menunya pun yaa sama ada gorengan, nasi bungkus dan beragam minuman," ujarnya.
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Merasa masih khawatir dengan Covid-19, Dimas hanya menyediakan 22 unit tenda saja. Padahal tempat wisata yang dikelolanya memiliki 300 unit tenda.
Selain itu protokol kesehatan juga diterapkan, dari tempat cuci tangan hingga wajib menggunakan masker.
"Memang sengaja untuk mematuhi protokol kesehatan, agar tidak terlalu banyak orang yang berkerumun juga," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Terekam CCTV, Video Komplotan Maling Ini Dikira Cuplikan Film Horor
-
Suara.com dan Proaktif Cari Penyanyi Dangdut Berbakat, Monggo Warga Jateng
-
Aktivitas Merapi Meningkat, Desa Bersaudara Siapkan Lokasi Pengungsian
-
Libur Panjang, Okupansi Hotel di Cirebon Capai 80 Persen
-
Suaminya Tewas Dikeroyok di Dalam Tahanan, Wanita Ini Mengadu ke LBH Solo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025