SuaraJawaTengah.id - Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi dinilai belum terlalu membahayakan warga. Penduduk diminta tetap tenang dan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto membenarkan terjadi peningkatan signifikan aktivitas vulkanik Merapi.
Berdasarkan informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas vulkanik itu berupa peningkatan gempa maupun deformasi (runtuhan kubah lava).
“Guguran lava sudah mulai sering terdengar. Hal ini terjadi akibat desakan magma yang bergerak menuju permukaan,” kata Edy Susanto, Selasa (3/11/2020).
Namun menurut Edy, aktivitas vulkanik ini tidak membahayakan penduduk di pemukiman.
“Status Merapi masih waspada level 2. Masyarakat untuk tetap tenang dan tidak beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak.”
BPBD Magelang telah menyiapkan sejumlah rencana mengantisipasi bencana, termasuk letusan Gunung Merapi. Pemkab Magelang menyiapkan program desa bersaudara sebagai tempat penampungan pengungsi.
Program ini memberi kepastian kepada warga desa yang berada di daerah rawan bencana Merapi, kemana harus mengungsi.
“Di desa lokasi bencana sudah ada kepastian titik kumpul dan transportasi menuju desa bersaudara,” kata Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Desa (LPBD) Mangunsari, Sebo Slamet.
Baca Juga: Kisah Bandar Judi Bertobat, Ingin Naik Haji Tahun Depan
Desa Mangunsari adalah pasangan desa bersaudara Kapuhan yang berada di wilayah rawan bencana. Jika terjadi bencana, warga Kapuhan otomatis seluruhnya diungsikan ke Mangunsari.
Tidak hanya mengungsikan warga, selama bencana seluruh aktivitas pemerintahan Desa Kapuhan juga dipindah sementara ke Desa Mangunsari. Hal ini memastikan warga desa terdampak bencana tetap menerima layanan kependudukan.
“Anjuran selama Merapi menunjukan aktivitas, perangkat dilarang ke luar kota. Desa penyangga sudah menerima data calon pengungsi rentan seperti lansia, balita, ibu hamil dan penyandang disabilatas,” ujar Sebo.
Di Desa Mangunsari saat ini berdiri Tempat Evakuasi Akhir (TEA) sebagai tempat pengungsian. Gedung yang mampu menampung 200 orang pengungsi itu selesai dibangun tahun 2019.
Mengantisipasi bencana Merapi pada masa pandemi Covid-19, penanganan pengungsi tetap mengutamakan protokol kesehatan. Daya tampung pengungsi di TEA akan dikurangi menjadi sekitar 100 orang.
“Kami sudah menyiapkan 4 tempat pengungsian cadangan di Darul Arqom, Balai Muslimin, aula Pondok Gontor, dan TK Pertiwi Mranggen. Semuanya bangunan tertutup karena dari pengalaman tenda pengungsian sering tidak layak huni.”
Tag
Berita Terkait
-
Suaminya Tewas Dikeroyok di Dalam Tahanan, Wanita Ini Mengadu ke LBH Solo
-
Tak Terima Keputusan Ganjar Menaikkan UMP, Apindo Akan Gugat ke PTUN
-
Rumahnya Diterjang Awan Panas, Bagong Selamat Berkat Lemari Tua
-
Masih Ingat Momen Jokowi Cium Tangan Bibit Waluyo? Jokowi Dibilang Bodoh
-
Polresta Surakarta dan Komunitas Cegah Penyebaran Covid-19 di Tempat Ibadah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025