SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Magelang terus menyiapkan lokasi pengungsian warga kawasan rawan bencana III Merapi. Tempat pengungsian dapat berupa tempat evakuasi akhir (TEA) atau bangunan milik pemerintah lainnya.
Menurut Bupati Magelang, Zaenal Arifin, fasilitas pengungsian wajib menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
“Pokoknya semua kita siapkan untuk menampung para pengungsi apabila memang mereka harus turun,” kata Zaenal Arifin saat dikonfirmasi terkait persiapan pemerintah menghadapi Merapi, Senin (9/11/2020).
Tempat pengungsian dilengkapi sekat-sekat agar masing-masing keluarga bisa menjaga jarak dengan keluarga lainnya.
Baca Juga: Bertahap, Ratusan Ternak Warga di Lereng Gunung Merapi Mulai Dievakuasi
Kegiatan belajar di pengungsian juga disiapkan melalui sistem online atau daring. “Pendidikan tetap dilakukan dari jarak jauh (daring). Nanti ada trauma healing secara langsung untuk memberikan hiburan kepada mereka,” ujar Zaenal.
Zaenal mengatakan sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kegiatan penambangan dalam KRB III atau radius 10 kilometer dari pucak Merapi harus dihentikan.
Meski demikian, kewenangan tersebut berada pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Rekomendasi BPPTKG kepada kami ada 3. Kami diminta untuk 3 desa kemarin itu mengungsi, kemudian pemerintah provinsi soal tambang di KRB III harus dihentikan, tempat wisata di KRB III juga harus tutup. Salah satunya Ketep Pass.”
Sedikitnya ada 13 daya tarik wisata yang masuk kawasan rawan bencana III Gunung Merapi yang harus tutup sementara. Diantaranya, Ketep Pass, Air Terjun Kedung Kayang, Wisata Alam Jurang Jero, dan Jembatan Gantung Jokowi.
“Pokoknya semua tempat wisata yang ada di KRB III wajib ditutup sementara mulai tanggal 7 November 2020. Suratnya sudah mulai aktif,” kata Zaenal Arifin.
Baca Juga: Pelanggaran Protokol Kesehatan Saat Kampanye Pilkada 2020 Capai Ribuan
Kontributor: Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
Gaza Kecil di Kairo: Kisah Pengungsi Palestina Bangkit dari Puing Perang Lewat Kuliner
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Di Balik Jeruji Truk: Kisah Pilu Pengungsi Rohingya yang Ditolak di Aceh
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng