SuaraJawaTengah.id - Gereja Paroki Santo Yosef atau yang sering disebut Gereja Gedangan menjadi saksi bisu perjuangan mendiang pahlawan Monsinyur Albertus Soegijapranata berjuang bersama rakyat melawan Jepang.
Gereja Paroki Santo Yosef terletak di Kawasan Kota Lama, Jalan Ronggowarsito Kota Semarang. Di gereja itu pula, mendiang Soegijapranata tinggal.
Gereja Gedangan dirancang oleh arsitek Belanda bernama W.I. Van Bakel dan dibangun pada tahun 1870 hingga 1875. Hiasan penting yang masih ada adalah sembilan belas kaca patri jendela, ukiran-ukiran yang menampilkan empat belas salib dan sebuah altar.
Cerita bermula pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Kala itu, pertempuran antara rakyat Kota Semarang melawan Jepang tak dapat dihindarkan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Pertempuran Lima Hari Semarang.
Sejarawan Semarang, Jongkie Tio mengatakan, Gereja Paroki Santo Yosef atau Gereja Gedangan merupakan tempat bersembunyi para pejuang yang saat itu mulai terdesak oleh Jepang.
Menurutnya, alasan para pejuang bersembunyi di gereja adalah keputusan yang tepat. Hal itu dikarenakan, orang Jepang sungkan atau menghindari tempat ibadah sebagai tempat untuk perang.
"Di sana para pejuang disembunyikan di rumah-rumah bagian belakang," jelasnya kepada suara.com, Senin (9/11/2020).
Saat itu, pertempuran pecah di beberapa daerah diantaranya di kawasan Tanah Putih, Mbangkong, Jl Dr Cipto serta kawasan Peterongan.
"Paling ramai pertempuran terjadi di wilayah Mbangkong," ucapnya.
Baca Juga: 11 Pahlawan Nasional Asal Sulawesi Selatan, Ada Mantan Bajak Laut
Pertempuran tersebut meletus selama lima hari berturut-turut. Hingga para pejuang asal Semarang kalah dan melarikan diri. Saat itu, banyak pemuda yang terbunuh oleh tentara Jepang.
"Jika tidak dibunuh beberapa pemuda yang tertangkap akan dianiaya," katanya.
Ia menyebut, para pejuang yang tertangkap banyak yang dibunuh di Kawasan Sobokarti. Sementara pejuang yang selamat terpaksa mundur dan bersembunyi di beberapa tempat, salah satunya di Gereja Gedangan.
"Yang selamat mereka lari ke arah Gedangan," imbuhnya.
Di Gereja tersebut, Soegijopranto menyebunyikan dan mengobati para pejuang di dalam gereja. Saat itu keberadaan ratusan pejuang di Gereja Gedangan tak terendus tentara tentara Jepang.
"Keajaiban datang, saat itu tentara Jepang masih banyak yang mencintai. Tapi tidak ketahuan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Diskusi Peringatan Hari Pahlawan: BNPB Sebut Protokol Kesehatan COVID-19
-
Imbauan BNPB dalam Peringatan Hari Pahlawan: Protokol Kesehatan COVID-19
-
Kabar Gembira, Selama November Pemkot Surabaya Bebaskan Denda PBB
-
Usut Dugaan Korupsi Proyek Gereja di Papua, KPK Periksa Eks Pejabat Mimika
-
10 Tahun Warga Sulsel Menanti Gelar Pahlawan Nasional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota