Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 10 November 2020 | 13:08 WIB
Ilustrasi masjid. (Pixabay/aditya wicaksono)

SuaraJawaTengah.id - Sosialisasi protokol kesehatan selalu didengungkan kepada masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona secara luas. 

Tempat ibadah menjadi lokasi prioritas untuk tertib malaksanakan protokol kesehatan. Saat ini, 90 % para jemaah masjid di Kota Semarang sudah patuh melaksanakan Protokol Kesehatan. 

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Ahmad Fuad mengklaim dengan jumlah masjid mencapai 1.161 titik, saat ini hampir sebagian besar masih patuh memberlakukan protokol kesehatan.

Menurutnya, setiap pengelola masjid rutin memasang penanda pembatas jarak shaf antar jemaah, menyediakan sabun dan cairan antiseptik di tempat wudhu serta membatasi jumlah jemaah jadi 50 persen dari total kapasitas ruangan.

Baca Juga: Puluhan ASN di Banten Langgar Protokol Kesehatan Terancam Dipecat

"Bagi para jemaah yang menjalankan salat lima waktu di masjid, tingkat kepatuhannya sekitar 90 persen. Itu perubahan perilaku yang cukup bagus karena saat ini masih dalam suasana pandemi," katanya Minggu (8/11/2020).

Fuad berharap, penerapan protokol kesehatan terus dilakukan, supaya tidak ada klaster baru Covid-19 di Masjid, dan ibadah bisa terus dilakukan. 

"Semua jemaah diharapkan tetap taat terhadap aturan jaga jarak, memakai masker dan juga membasuh tangannya memakai sabun," kata Fuad. 

Menurutnya Fuad, mematuhi standar protokol kesehatan datang dari kesadaran masing-masing jemaah. Ia mengaku tidak bisa memberikan sanksi kepada jamaah yang tidak mau menerpkan protokol kesehatan. 

"Kita serahkan saja kepada kesadaran para jemaahnya. Yang penting kita sudah menganjurkan sesuai arahan pemerintah," paparnya.

Baca Juga: Diskusi Peringatan Hari Pahlawan: BNPB Sebut Protokol Kesehatan COVID-19

Load More