SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang mengonfirmasi 9 orang pengungsi Merapi reaktif Covid-19. Prosedur kesehatan lanjutan segera diterapkan.
Mereka terdeteksi, setelah menjalani rapid test yang dilakukan di seluruh lokasi pengungsian. Warga pengungsi wajib menjalani rapid test untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti membenarkan 9 pengungsi terdeteksi reaktif Covid-19. Mereka saat ini menjalani perawatan di RS Merah Putih, Kabupaten Magelang.
Mereka yang diketahui reaktif Covid-19 akan menjalani tes swab dan sementara dirawat di rumah sakit pemerintah.
“Yang reaktif ada 9 orang. Betul mereka dibawa ke RS Merah Putih Magelang untuk proses pemeriksaan lanjutan,” kata Retno Indriastuti saat dihubungi Selasa (10/11/2020).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edy Susanto, total jumlah pengungsi di Kabupaten Magelang saat ini mencapai 767 orang.
Hasil rapid test kepada 166 pengungsi Merapi di Posko Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan semuanya non-reaktif. Sedangkan dari 767 pengungsi yang diperiksa di Posko Desa Mertoyudan, 3 diantaranya reaktif Covid-19.
Untuk rapid test di Posko Desa Deyangan, dari 82 yang diperiksa, 3 orang dinyatakan reaktif. Kemudian rapid test di Posko Gedung PPP, dari 17 orang yang diperiksa 1 dinyatakan reaktif.
Sedangkan di Posko Desa Ngrajek, dari 96 pengungsi yang dites 2 orang dinyatakan reaktif. Rapid test akan kembali dilakukan jika ada penambahan pegungsi dari kawasan rawan bencana Merapi.
Baca Juga: Duh, Tiga Pengungsi Merapi di Magelang Reaktif Covid-19
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Magelang terus menyiapkan lokasi pengungsian warga kawasan rawan bencana III Merapi. Tempat pengungsian dapat berupa tempat evakuasi akhir (TEA) atau bangunan milik pemerintah lainnya.
Menurut Bupati Magelang, Zaenal Arifin, fasilitas pengungsian wajib menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
“Pokoknya semua kita siapkan untuk menampung para pengungsi apabila memang mereka harus turun,” kata Zaenal Arifin saat dikonfirmasi terkait persiapan pemerintah menghadapi Merapi, Senin (9/11/2020).
Tempat pengungsian dilengkapi sekat-sekat agar masing-masing keluarga bisa menjaga jarak dengan keluarga lainnya.
Kegiatan belajar di pengungsian juga disiapkan melalui sistem online atau daring. “Pendidikan tetap dilakukan dari jarak jauh (daring). Nanti ada trauma healing secara langsung untuk memberikan hiburan kepada mereka,” ujar Zaenal.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Ternak Warga Pengungsi Lereng Merapi Dapatkan Terapi Anti Stres
-
Warga Lereng Merapi Mulai Mengungsi, Ini Titik Barak Pengungsiannya
-
Sri Sultan Hamengku Buwono X Kunjungi Pengungsian Glagaharjo
-
Gunung Merapi Mengalami Guguran, BPPTKG: Itu Biasa Terjadi
-
Pengungsi Merapi di Barak Glagaharjo Tembus 185 Orang
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda
-
Sambut Pergantian Tahun, Indosat Siapkan Jaringan 5G Terluas di Semarang, dan Pacu Ekonomi Digital
-
Semarang Diguyur Hujan Ringan: Waspada Potensi Banjir Rob dan Dampak Ekonomi