SuaraJawaTengah.id - Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Semarang masih cukup tinggi. Kasus penularan terjadi di suatu kelompok atau lingkungan masyarakat, yang kerap disebut klaster.
Berdasarkan data di situs web siagacorona.semarangkota.go.id per Jumat (13/11/2020), kasus positif Covid-19 di Kota Semarang telah mencapai 11.519. Perinciannya, 629 pasien masih menjalani perawatan, 9.882 orang dinyatakan sembuh, dan 1.008 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala DKK Semarang, dr. Abdul Hakam menyebut ada 48 klaster Covid-19 yang masih aktif atau persebarannya hingga kini masih terjadi.
“Total klaster yang masih aktif saat ini di Kota Semarang mencapai 48. Dominasi oleh klaster keluarga, perkantoran, dan pengajian,” jelasnya, Selasa (11/11/2020).
Baca Juga: Pendaftar Membludak, Bantuan UMKM Dibuka Kembali Tahun Depan
Hakam menambahkan berdasarkan data yang ia peroleh terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 di Semarang pascalibur panjang. Hingga 10 November, terjadi kenaikan kasus positif mencapai 88 kasus.
“Kenaikan tersebut dipicu dengan adanya klaster baru yakni pengajian dan sejumlah klaster keluarga,” imbuhnya.
Dinkes Kota Semarang juga menyebut kegiatan libur panjang disinyalir menjadi media transmisi Covid-19.
Menurut Hakam, kegiatan libur juga berbanding lurus dengan kegiatan budaya yang mengundang kerumunan massa, seperti pernikahan, anjangsana, liburan, dan acara keagamaan.
Dari hasil pengamatan pada situs web siagacorona.semarangkota.go.id, peningkatan jumlah suspect terjadi sejak pekan ke-21, atau sejak Semarang semakin diguyur hujan.
Baca Juga: Masuk Limbah Infeksius, Jakarta Musnahkan 860 Kilogram Sampah Masker
Kesembuhan pasien Covid-19 di tempat isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang juga mengalami pelambatan. Suhu yang relatif lebih dingin disebut-sebut menjadi pemicu virus bertahan lebih lama di dalam tubuh pasien.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
Terkini
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar