SuaraJawaTengah.id - Pawon Luwak Coffee mempertahankan pengolahan secara kopi tradisional. Edukasi pengolahan kopi luwak dapat menjadi daya tarik wisata.
Di Pawon Luwak Coffee selain menikmati kopi, wisatawan mendapat penjelasan soal pengolahan biji kopi yang didapat dari proses pencernaan luwak.
Pengunjung dijelaskan proses pengolahan biji kopi, dari cara memperolehnya di alam, penjemuran, roasting, hingga giling.
Pemilik Pawon Luwak Coffe, Prana Aji mengaku, biji kopi di tempat usahanya dikumpulkan dari luwak yang dilepas di alam liar. Bukan dari luwak yang dipelihara dalam kandang.
Baca Juga: Terapkan Jaga Jarak, BPBD Magelang Bangun 1.015 Bilik Pengungsian
Biji-biji kopi tersebut dikumpulkan oleh para petani pengepul dari lereng Gunung Sumbing di wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.
Para petani secara berkala melepas liarkan luwak di sekitar kebun kopi. Mereka kemudian mengumpulkan biji kopi yang telah dimakan dan dicerna oleh luwak.
“Kopi luwak bukan kopi biasa. Jarang kan kopi luwak itu karena jumlahnya terbatas dan tidak bisa diproses massal. Jadi yang ditawarkan bukan sekedar minum kopi,” kata Aji di Pawon Luwak Coffee, Minggu (15/11/2020).
Biji kopi hasil pencernaan luwak yang dilepas liar, memiliki cita rasa lebih enak dibandingkan dalam kandang. Sebab luwak liar, hanya akan memilih biji kopi yang benar-benar sudah matang.
Sebelum digiling, biji kopi melewati 2 kali proses penjemuran serta dicuci bersih. Setelah kering, kulit biji kopi dipisahkan dengan cara ditumbuk pada lumpang batu.
Baca Juga: Resep Kopi Susu Kekinian Ala Kafe, Cocok Jadi Teman WFH
Hanya sangrai (roasting) dan proses penggilingan yang menggunakan mesin. “Kami mempertahankan cara tradisional. Memang hasil produksi kami tidak banyak,” ujar Prana Aji di cafe Pawon Luwak Coffe, Kompleks Candi Pawon, Wanurejo.
Berita Terkait
-
Inovasi Kopi Sirap: Metode Pengolahan Unik yang Bikin Kopi Lokal Makin Terkenal
-
3 Kedai Kopi Legendaris di Bandung yang Masih Eksis hingga Saat Ini
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Ngegaspol, Naik Tinggi Lagi Hari Ini
-
Rahasia Mudik Lebaran Lancar: Tips Pesan Tiket Bus Sinar Jaya Online Tanpa Ribet!
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Terkini
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng
-
Semen Gresik Dukung Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia Melalui Program FMM
-
BRI Purwodadi Salurkan Bantuan CSR BRI Peduli untuk Anak Yatim di Grobogan