SuaraJawaTengah.id - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Jasin Maimoen, meminta penyaluran bantuan inisiatif warga untuk pengungsi Merapi dipusatkan di kecamatan.
Taj Jasin meminta frekuensi keluar-masuk orang ke posko pengungsian dibatasi. Menurut dia, kebanyakan pengungsi adalah warga berusia lanjut yang rentan terpapar Covid-19.
Pengungsi kata Wakil Gubernur sudah berada di titik aman Covid-19. “Para donatur atau pengumpul yang saat ini menggalang sumbangan, tolong dititikkan di kecamatan. Karena itu juga berbahaya untuk penularan Covid,” kata Taj Jasin saat mengunjungi posko pengungsian di Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, Jumat (20/11/2020).
Taj Jasin menilai penanganan pengungsi saat ini sudah bagus. Dia mengapresiasi antusiasme masyarakat mengumpulkan bantuan untuk para pengungsi.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Sekolah Dibuka Kembali Mulai Januari
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan alokasi anggaran jika penanganan pengungsi berkepanjangan. “Penanganan sudah bagus. Makanan tercukupi. Bantuan logistik, BPBD Provinsi Jateng sudah berhubungan dengan BPBD kabupaten. Apa saja yang dibutuhkan kita sharing.”
Di tempat yang sama, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, melaporkan aktivitas terkini Gunung Merapi.
Menurut Hanik, kegempaan dan deformasi Merapi masih tinggi. “Guguran masih sering terjadi. Berdasarkan laporan terakhir menunjukan magma semakin menuju ke permukaan,” kata Hanik.
Hanik menjelaskan, potensi daerah bahaya mengarah ke sisi Barat dan Barat Laut Gunung Merapi. “Karena bukaan kawah itu ada di sisi Tenggara, potensi masih ada di sisi Tenggara. Karena guguran itu terjadi beberapa kali pusatnya di sisi Barat dan Barat Laut, kemungkinan potensi ada juga di sisi Barat dan Barat Laut.”
Dia melanjutkan, guguran berasal dari material lama sisa erupsi Merapi tahun 1998 dan 1948. Tanggal 16 November 2020, BPPTKG mengirim tim untuk mengamati morfologi puncak Merapi.
Baca Juga: Di Depan Pejabat Bank Dunia, Sri Mulyani: Kita Harus Menang Lawan Covid-19
“Puncaknya sekarang seperti apa? Itu belum ada perubahan. Nanti kita coba ambil sampelnya tidak lagi dari atas tapi dari bawah.”
Kontributor: Angga Haksoro
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!