SuaraJawaTengah.id - Kehidupan Widodo (62) benar-benar berubah setelah berpisah dengan istri tercintanya. Setelah itu, Widodo mulai gelap mata. Dia memasuki dunia yang belum pernah ia sentuh sebelumnya hingga paling buruk adalah terjangkit virus HIV yang terkenal mematikan.
Tepatnya pada tahun 1993, dia mulai menjalani hidup berantakan. Saben hari dia mengonsumsi minuman keras di sebuah diskotik. Tak jarang Widodo pulang ke rumah berbarengan dengan suara adzan subuh.
Karena kesepian, Widodo mulai coba-coba untuk mengonsumsi narkoba jenis cimeng. Awalnya dia hanya penasaran. Namun, tak lama kemudian dia mulai ketagihan dan akhirnya dia juga mulai mengonsumsi sabu-sabu saat tinggal di Jogja.
Pada tahun 2006, Widodo pindah ke Kota Semarang. Di tempatnya yang baru dia tak hanya mengonsumsi narkoba. Namun, ia juga mulai sewa PSK di salah satu lokalisasi terbesar di Kota Semarang.
Namun, di tahun yang sama pula dia mendapatkan getahnya. Widodo didiagnosis terinfeksi virus HIV. Meski dia mengakui kerapkali berhubungan badan dengan PSK, Widodo tak mau menuduh jika dia tertular dari PSK yang pernah melayaninya.
"Sampai sekarang saya tak tau dari siapa saya bisa tertular. Saya tak mau menduga-duga," jelasnya kepada suara.com beberapa waktu yang lalu.
Sejak terinfeksi virus HIV kesehatan Widodo benar-benar turun secara signifikan. Tahun pertama berat badannya sekitar 32 kilogram. Bahkan dia merasa tak sanggup lagi untuk berjalan jauh.
"Saya hanya sanggup berjalan sepuluh langkah saat itu," ujarnya.
Awalnya dia tak percaya jika terinfeksi virus HIV. Dia meminta penjelasan dokter yang merawatnya untuk menjelaskan penyakit yang dia derita. Hampir satu tahun, Widodo opname di rumah sakit.
Baca Juga: Alasan Kenapa Pasien dengan HIV AIDS Kerap Alami Bintil di Kulit
"Hampir setiap hari saya habiskan empat kantong darah," imbuhnya.
Meski penyakit yang dia derita begitu menyiksa, tak terbesit pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Dia justru ingin bangkit dan bertekat agar dia bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Namun, perjalanannya tak mudah. Setelah kesehatannya mulai pulih Widodo mulai beraktifitas seperti sebelumnya. Saat itu, dia mulai terbuka kepada saudaranya jika ia terinfeksi virus HIV.
Alih-alih diberi semangat, dia malah mendapatkan perlakuan yang kurang enak sari saudaranya. Saat itu, respon saudaranya negatif. Bahkan dia seperti diisolasi. Ketika main ke rumah saudara harus bawa minuman sendiri.
"Awalnya mereka tak mau mendekat. Pada jaga jarak. Saya memaklumi karena tak tau banyak soal HIV saudara saya itu," ujarnya.
Pada tahun 2009 kehidupan Widodo berangsur-angsur mulai membaik. Saudaranya sudah banyak yang mengerti soal HIV. Di tahun itu pula, dia sudah mulai bekerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif
-
15 Wisata Banyumas Paling Hits untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dari Ilir-ilir hingga Gendukan: 57 Warisan Budaya Jateng Resmi Diakui, Siap ke UNESCO!
-
Polda Jateng Siapkan Paradigma Baru Pola Pengaman Natal dan Tahun Baru
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink